Pengaruh Penambahan Fitobiotik Kombinasi Daun Torbangun (Plectranthus Amboinicus (Lour) Spreng), Sambiloto (Andrographis Paniculata) Dan Mimba (Azadirachta Indica) Terhadap Bobot Organ Dalam Ayam Pedaging

Main Author: Arrahman, Mohammad Yoga
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12386/
Daftar Isi:
  • Pemakaian antibiotik diperlukan oleh peternak guna menunjang keberhasilan usaha peternakan yaitu untuk memacu pertumbuhan ternak serta dapat mengendalikan penyakit. Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh antibiotik tersebut adalah masuknya residu antibiotik kedalam produk peternakan termasuk daging ayam yang dapat menyebabkan munculnya mikroba resisten. Kesadaran masyarakat tentang food safety yang menjadikan pakan komersil dengan kandungan antibotik sintetis sebagai masalah yang harus dihadapi. Salah satu cara penanggulan masalah tersebut adalah dengan mengganti antibiotik sintetis dengan menggunakan antibiotik alami yang dapat ditemukan pada zat aktif tanaman. Torbangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) memiliki khasiat karena kandungan senyawa bioaktif Taxifolin yang berfungsi sebagai hepatoprotector. Sambiloto (Andrographis paniculata) memiliki zat aktif andrographolid sebagai antibiotik alami. Daun Mimba (Azadirachta indica) memiliki senyawa bioaktif azadiractin yang berfungsi sebagai anti-infeksi sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh (imunomodulator). Sesuai dengan penjelasan di atas maka perlu diadakan penelitian tentang fitobiotik yang disusun dari daun Torbangun, Sambiloto dan Mimba yang diharapkan mampu memperbaiki bobot organ dalam ayam pedaging pada kisaran optimal sesuai standart. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Sumbersekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya pada tanggal 17 Januari – 21 Februari 2018. Materi yang digunakan adalah ayam pedaging New Lohmann MB202 P grade platinum produksi Poultry Breeding Division PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Jumlah ayam yang digunakan dalam penelitian sebanyak 120 ekor dan tidak dibedakan jenis kelaminnya (unsexed). Rata-rata bobot badan ayam yang digunakan sebesar 42,27g dengan koefisien keragaman sebesar 9,61%. Kandang yang digunakan dalam penelitian ini yaitu open house dengan alas litter yang diberi sekat membentuk 24 petak. Metode yang digunakan adalah percobaan lapang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan yang terdiri dari P0: Pakan Basal, P1: Pakan Basal + 0,5% fitobiotik, P2: Pakan Basal + 0,75% fitobiotik, dan P3: Pakan Basal +1% fitobiotik. Variabel yang diamati adalah bobot organ dalam meliputi gizzard, hati, jantung dan limfa. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perlakuan penambahan fitobiotik tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap bobot organ dalam (P>0,05). Nilai rata-rata bobot organ dalam beruturtut-turut dari P0, P1, P2, dan P3 yaitu bobot gizzard P0 1,58±0,08, P1 1,68±0,18, P2 1,68±0,18 dan P3 1,47±0,11g/100g BB. Bobot hati yang diperoleh yaitu P0 1,99±0,25, P1 2,28±0,39, P2 2,05±0,31, dan P3 2,06±0,15g/100g BB. Bobot jantung yang diperoleh yaitu P0 0,56±0,10, P1 0,58±0,06, P2 0,52±0,06, dan P3 0,52±0,04g/100g BB. Bobot limfa yang diperoleh yaitu P0 0,13±0,05, P1 0,16±0,07, P2 0,15±0,05, dan P3 0,12±0,03g/100g BB. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan fitobiotik kombinasi daun Torbangun, Sambiloto dan Mimba hingga 1% tidak memberikan pengaruh negatif pada ayam pedaging dilihat dari bobot gizzard, hati, jantung, dan limfa. Saran untuk penelitian perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang persentase penggunaan masing-masing daun agar didapatkan hasil yang lebih baik lagi dan dapat lebih mengoptimalkan kinerja dari organ dalam ayam pedaging.