Daftar Isi:
  • Diare merupakan penyakit infeksi ketiga terbesar yang menyebabkan kematian di dunia (1,7 – 2,5 juta kematian) yang terbesar mengenai anak usia di bawah lima tahun. Shigellosis merupakan salah satu masalah kesehatan utama dunia dan sampai saat ini masih menjadi endemi di berbagai negara. Shigelosis endemi diketahui menyebabkan sekitar 120 juta kasus disentri dengan darah dan mucus pada feces yang mayoritas terjadi di negara-negara berkembang. Shigella flexneri (S. flexneri) merupakan spesies yang paling umum menyebabkan disentri, yang kemudian diikuti oleh Shigella sonnei (S. sonnei) yang menempati urutan ke-dua. Shigellosis yang biasanya ditangani dengan antibiotik sebagai pengobatan dan vaksin sebagai pencegahan kini sudah mulai menujukkan resistensi. Vaksin Shigella dari sel utuh (whole-cell vaccine) yang ada sekarang memiliki kelemahan berupa rendahnya – bahkan absensi – dari imunogenesitas, hingga timbulnya efek imunoreaktivitas yang berarti. Hemaglutinin bakteri merupakan protein yang menjadi indikasi atas kemampuan adhesi bakteri dan adhesin yang banyak ditemukan juga memiliki sifat hemaglutinasi. OMP (outer membrane protein) bakteri yang kebanyakan juga menjadi hemaglutinin merupakan protein yang terlibat dalam pada proses adhesi bakteri. OMP Shigella dysenteria (S. dysenteriae) diketahui bertindak sebagai molekul hemaglutinin dan bakteri famili enterobacteriaceae yang lain (Salmonella typhi dan Eschericia coli, yang memiliki kekerabatan dekat dengan S. flexneri ) diketahui OMP-nya bertindak sebagai hemaglutinin dan adhesin. Penelitian ini mengharapkan menguji sifat hemaglutinasi OMP S. flexneri yang diharapkan akan membuka jalan penelitian yang mengarahkan pada pembuktian OMP S. flexneri sebagai molekul adhesin. OMP yang diujikan merupakan protein OMP S. felxneri dengan berat molekul 55,2 kDa (O55Sf), 34 kDa (O34Sf), 28 kDa (O28Sf), 11,2 kDa (O11Sf), dan 9,3 kDa (O9Sf) yang didapat dari isolasi menggunakan teknik SDS-PAGE. Hasil uji hemaglutinasi menunjukkan protein O55Sf, O34Sf, dan O28Sf bukan merupakan protein hemaglutinin karena membentuk bintik eritrosit bersamaan dengan kontrol negatif. Sedangkan protein O11Sf dan O9Sf terdeteksi hemaglutinasi positif (titer 1/1) karena belum membentuk bintik eritrosit disaat kontrol negatif sudah terbentuk bintik eritrosit.