Daftar Isi:
  • Diabetes Melitus merupakan kelainan metabolik kronis yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi glukosa darah (hiperglikemia) sebagai akibat pankreas yang rusak hingga tidak bisa menghasilkan insulin atau gangguan pada reseptor insulin sehingga tubuh tidak mampu menggunakan insulin yang disekresikan oleh sel β pankreas. Salah satu dampak dari DM yang tidak terkontrol dengan baik adalah terjadinya stress oksidatif akibat pembentukan ROS yang berlebihan dan menurunnya aktivitas antoksidan tubuh, salah satunya SOD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak ikan gabus (EIG) terhadap aktivitas SOD serum pada tikus DM hasil induksi STZ. Studi eksperimental ini menggunakan desain post test control group dengan hewan coba tikus wistar jantan. Sampel yang dipilih secara acak dibagi kedalam lima kelompok: kelompok normal (K-), kelompok DM tanpa perlakuan (K+), kelompok DM + EIG 3 ml/kgBB/hari (P1), kelompok DM + EIG 6 ml/kgBB/hari (P2) dan kelompok DM + EIG 9 ml/kgBB/hari (P3). Pemberian ekstrak ikan gabus dilakukan selama 4 dan 8 hari. Hasil penelitian pada tikus yang diberi EIG selama 4 hari menunjukkan perbedaan yang signifikan (Anova, p = 0,002) sehingga dapat disimpulkan pemberian Ekstak Ikan Gabus pada kondisi DM meningkatkan aktivitas SOD pada perlakuan selama 4 hari. Sedangkan pada perlakuan 8 hari hasil uji statistik Kruskall Wallis menunjukkan signifikansi (Sig = 0.131 > 0,05), artinya tidak ada pengaruh pemberian Ekstrak Ikan Gabus terhadap aktivitas SOD tikus wistar model DM yang diberikan Ekstrak Ikan Gabus selama 8 hari.