Daftar Isi:
  • Konsumsi makanan berlemak di Indonesia tergolong tinggi sedangkan menurut anjuran WHO asupan asam lemak trans sehari adalah <1% total energi. Konfigurasi asam lemak trans lebih menyerupai asam lemak jenuh daripada asam lemak tidak jenuh. Sumber asam lemak trans yang banyak dikonsumsi adalah santan kelapa. Studi eksperimental post-test control group design dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dilakukan terhadap santan kelapa yang diekstrak dari kelapa hibrida dengan perbandingan parutan kelapa dan air adalah 1:1 dengan berbagai frekuensi perebusan. Pengukuran kadar asam lemak trans menggunakan metode kromatografi kolom. Hasil analisis One Way ANOVA menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara frekuensi perebusan dengan kadar asam lemak trans santan kelapa (p<0,05) dan hubungan tersebut dapat diprediksi dengan persamaan regresi ALT (g/100g santan kelapa) = 1,041 + (0,107 x frekuensi perebusan). Berdasarkan penelitian batas aman konsumsi santan kelapa adalah 4 kali perebusan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar asam lemak trans santan kelapa dipengaruhi oleh frekuensi perebusan dengan kenaikan 0.107 g/100g setiap kali direbus.