Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Jumlah penderita diabetes melitus tipe 2 (DM2) semakin meningkat dari waktu ke waktu. Kondisi DM2 ditandai dengan resistensi insulin yang terjadi karena penurunan kadar GLUT-4 di permukaan sel. Jintan hitam merupakan salah-satu tanaman yang digunakan dalam pengobatan DM2 secara tradisional. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa biji jintan hitam mampu menjaga kadar glukosa darah. Tujuan: Mengetahui efek ekstrak biji jintan hitam terhadap kadar GLUT-4 di jaringan otot. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah true eksperimental, dengan sampel tikus wistar jantan berjumlah 30 ekor. Sampel dibagi kedalam 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok normal (tanpa induksi DM), kontrol positif (induksi DM, terapi metformin), kontrol negatif (induksi DM, mendapat aquadest) dan 3 kelompok ekstrak biji jintan hitam dengan dosis yang berbeda-beda (induksi DM, terapi jintan hitam dosis 0.024 mg/gBB, 0.048 mg/gBB, 0.096 mg/gBB). Induksi DM dilakukan dengan diet tinggi fruktosa selama 6 minggu. Terapi dilakukan setelah induksi DM2, selama 30 hari. Hasil: Tidak ada perbedaan kadar GLUT-4 yang signifikan pada masing-masing kelompok perlakuan (ANOVA, p>0,05) dan tidak terdapat perbedaan rerata glukosa darah yang signifikan pada tikus wistar sebelum dan sesudah perlakuan (Wilcoxon, Asymp. p>0,05). Perubahan glukosa darah pre dan post treatment (Δ glukosa darah) tidak berkorelasi dengan konsentrasi GLUT-4 pada jaringan otot (Korelasi, p = 0,131). Kesimpulan: Dalam penelitian ini kesimpulan yang didapat adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar GLUT-4 tikus masing-masing kelompok perlakuan, sehingga dosis optimum tidak dapat ditentukan