Daftar Isi:
  • Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh merupakan penyebab dari kejadian dislipidemia, dimana juga terjadi peningkatan kadar trigliserida (hipertrigliseridemia). Namun, hal ini dapat dicegah dengan mengkonsumsi bahan makanan yang secara alami mengandung senyawa antihiperlipidemik seperti statin (lovastatin). Jamur tiram putih merupakan suatu bahan makanan yang mengandung lovastatin. Lovastatin merupakan inhibitor kompetitif HMG-KoA reduktase yang menghambat biosintesis kolesterol. Penulis bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian serbuk jamur tiram putih terhadap kadar trigliserida pada tikus putih strain wistar yang diberi diet aterogenik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan Post Test Only Control Group Design yang dilakukan pada 25 ekor tikus jantan yang dibagi secara random menjadi 5 kelompok. Kelompok K- (kontrol negatif), K+ (kontrol positif), P1 (diet aterogenik + serbuk jamur tiram putih 25 mg/hari), P2 (diet aterogenik + serbuk jamur tiram putih 50 mg/hari), dan P3 (diet aterogenik + serbuk jamur tiram putih 100 mg/hari). Pemberian serbuk jamur tiram putih dilakukan melalui sonde setiap hari selama 8 minggu. Parameter yang diukur adalah kadar trigliserida darah tikus putih strain wistar. Hasil penelitian kadar trigliserida pada K- (52,8±0,15), K+ (147,2±0,26), P1 (71,2±0,20), P2 (118,2±0,15) dan P3 (104,4±0,18), berdasarkan uji One Way ANOVA terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan (p=0,021). Akan tetapi berdasarkan uji Post Hoc Tukey terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok K- dengan K+ dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan P1, P2 dan P3 terhadap K- dan K+. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan terkait pemberian serbuk jamur tiram putih terhadap kadar trigliserida tikus putih yang diberi diet aterogenik.