Pengaruh Pemberian Tepung Sorgum (Sorghum Bicolor L.) Terhadap Kadar High Density Lipoprotein (HDL) pada Tikus (Rattus novergicus strain wistar) yang Diberi Diet Aterogenik
Daftar Isi:
- Dislipidemia merupakan faktor risiko utama terjadinya aterosklerosis. Di Indonesia prevalensi dislipidemia semakin meningkat. Salah satu penanda dislipidemia adalah penurunan kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) dalam darah. Pengaturan diet merupakan salah satu terapi yang disarankan sebagai upaya meningkatkan kadar kolesterol HDL yaitu dengan meningkatkan asupan serat. Salah satu contoh bahan makanan berserat dari jenis serealia yaitu sorgum (Sorghum bicolor L.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung sorgum berbagai dosis terhadap kadar kolesterol HDL tikus yang diberi diet aterogenik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Post-test Only Control Group. Subjek penelitian adalah 30 ekor tikus (Rattus norvegicus strain wistar) jantan berusia 2 bulan, berat 100-200 gram yang dibagi secara random menjadi 5 kelompok. Kelompok pertama (P0) adalah tikus yang diberi pakan normal (kontrol negatif), kelompok ke-2 (P1) diberi diet aterogenik (kontrol positif), kelompok ke-3 (P2) diberi diet aterogenik dan tepung sorgum 7 gram, kelompok 4 (P3) diberi diet aterogenik dan tepung sorgum 14 gram dan kelompok ke-5 (P4) diberi diet aterogenik dan tepung sorgum 28 gram. Pemberian tepung sorgum dilakukan secara per oral setiap hari selama 8 minggu. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah kadar HDL tikus. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa rata-rata kadar HDL tertinggi diperoleh pada kelompok perlakuan (P0) yaitu 47,28 ± 4,27 mg/dl, dan kadar HDL terendah diperoleh pada kelompok perlakuan (P4) yaitu 40,50 ± 7,75 mg/dl. Disimpulkan, bahwa pemberian tepung sorgum tidak memberikan efek yang signifikan dalam meningkatkan kadar HDL dengan nilai p = 0,294 (p > 0,05), tapi menunjukkan tren dalam peningkatan kadar HDL.