Pengaruh Pemberian Tepung Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus l.) per oral terhadap Jumlah Limfosit Darah Tikus Putih Rattus Novergicus Strain Wistar yang diberi Diet Rendah Protein
Daftar Isi:
- KEP (Kekurangan Energi Protein) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Asupan gizi yang tidak seimbang, dimana terjadi defisiensi energi dan protein akan mengakibatkan sistem kekebalan tubuh menjadi terganggu dimana ditandai dengan penurunan sistem imun tubuh yang ditunjukkan dengan penurunan cell mediated immunity (sel limfosit). Biji kecipir (Psophocarpus tetragonolobus l.) merupakan salah satu protein nabati dengan kandungan protein tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pengaruh pemberian tepung biji kecipir secara oral terhadap jumlah limfosit darah pada tikus yang telah diberi diet rendah protein. Studi eksperimental menggunakan pre-post test control group design dilakukan terhadap hewan coba tikus putih Rattus Novergicus Strain Wistar berjenis kelamin jantan. Sampel dikelompokkan menjadi 2 kelompok kontrol dan 2 kelompok perlakuan, yaitu K- (tikus diberi pakan normal), K+ (tikus yang diberi diet rendah protein 4%), P1 (tikus diberi diberi diet pakan normal ditambahkan dengan tepung biji kecipir sampai kandungan protein normal 21%), dan P2 (tikus yang diberi diet pakan normal ditambahkan dengan tepung biji kecipir sampai kandungan protein tinggi 45%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung biji kecipir memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan jumlah limfosit darah pada tikus dimana kelompok perlakuan P2 memiliki jumlah limfosit darah yang tinggi dibandingkan dengan P1.