Daftar Isi:
  • Pola konsumsi makanan yang tidak sehat dengan diet tinggi lemak dan rendah sayur dan buah serta berkurangnya aktifitas fisik merupakan penentu timbulnya aterosklerosis. Aterosklerosis adalah suatu bentuk gumpalan yang terdapat pada lapisan intima dan subendotel umumnya terjadi di arteri ukuran besar dan sedang. Gumpalan yang disebut plak terdiri dari foam cell, pada proses perkembangannya dapat menyempitkan luas penampang arteri. Salah satu upaya penanganan terhadap aterosklerosis yaitu dengan mengonsumsi makanan tinggi serat, terutama serat larut air yang terdapat pada sorgum (Sorghum bicolor L.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung sorgum (Sorghum bicolor L.) terhadap jumlah foam cell aorta torasika tikus putih yang diberi diet aterogenik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Post-test Control Group yang dilakukan pada 30 ekor tikus jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I adalah tikus yang diberi pakan normal (kontrol negatif), kelompok II diberi diet aterogenik (kontrol positif), kelompok III diberi diet aterogenik dan tepung sorgum 7 gram, kelompok IV diberi diet aterogenik dan tepung sorgum 14 gram dan kelompok V diberi diet aterogenik dan tepung sorgum 28 gram. Pemberian tepung sorgum dilakukan secara per oral selama 60 hari. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah jumlah foam cell pada aorta tikus. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian tepung sorgum dapat menghambat pembentukan foam cell pada dosis 14 dan 28 gram namun tidak secara signifikan.