Pengaruh Pemberian Tepung Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) terhadap Kadar Albumin Tikus Putih (Rattus novergicus strain Wistar) yang Diberi Diet Rendah Protein
Main Author: | Meihardiani, AmeliaRizky |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/123738/1/full_Texs.pdf http://repository.ub.ac.id/123738/ |
Daftar Isi:
- KEP (Kurang Energi Protein) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Karena kurangnya asupan protein, tubuh dapat mengalami hipoalbuminemia. Biji kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) merupakan salah satu sumber protein nabati dengan kandungan protein tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pengaruh pemberian tepung biji kecipir terhadap kadar albumin tikus yang diberi diet rendah protein. Studi eksperimental menggunakan the post test control group design dilakukan terhadap hewan coba tikus strain Wistar berjenis kelamin jantan. Sampel dikelompokkan menjadi 2 kelompok kontrol dan 2 kelompok perlakuan, yaitu K- (tikus yang diberi pakan normal), K+ (tikus yang diberi diet rendah protein 4%), P1 (tikus yang diberi pakan normal dan tepung biji kecipir dengan kandungan protein normal 21%), dan P2 (tikus yang diberi pakan normal dan tepung biji kecipir dengan kandungan protein tinggi 45%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung biji kecipir memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan kadar albumin tikus. Namun demikian tikus yang diberi pakan normal dan tepung biji kecipir dengan kandungan protein normal 21% mempunyai kadar albumin yang lebih tinggi daripada tikus yang diberi diet protein tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tepung biji kecipir yang paling efektif untuk meningkatkan kadar albumin adalah tepung biji kecipir dengan kandungan protein 21%.