Pengaruh Pemberian Bubuk Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) per Sonde Terhadap Perlemakan Hati Tikus Putih (Rattus Novergicus Strain Wistar) Model Diabetes Mellitus Tipe 2
Daftar Isi:
- Penyakit perlemakan hati non alkohol atau Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) adalah gangguan hati yang terkait erat dengan diabetes tipe 2. Diabetes Mellitus sendiri merupakan gangguan metabolisme kronik yang disebabkan oleh terjadinya resistensi insulin.Telah banyak bukti bahwa kejadian NAFLD berhubungan dengan resistensi insulin (RI). Kandungan MHCP pada kayu manis mempunyai efek tiruan sebagai insulin dapat mencegah terjadinya resistensi insulin. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh kayu manis terhadap perlemakan hati pada tikus model diabetes mellitus tipe 2. Penelitian menggunakan 25 binatang coba, dibagi menjadi lima kelompok yaitu : Kelompok Po/kontrol negatif (diet normal), kelompok P1 / kontrol positif (diet normal+induksi STZ), kelompok P2 (diet normal +induksi STZ+bubuk kayu manis 27mg/ekor/hari), kelompok P3 (diet normal +induksi STZ+bubuk kayu manis 54mg/ekor/hari), dan kelompok P4 (diet normal +induksi STZ+bubuk kayu manis 108mg/ekor/hari). Binatang coba adalah tikus putih dengan berat ± 200 g, warna bulu putih dan tampak aktif. Binatang coba mendapat perlakuan selama 45 hari. Pada hari ke-46 dilakukan pembedahan hepar, dan pada hari ke-47 dilakukan pemeriksaan histopatologi hepar. Hasil penelitian pada kelompok Po, P1, P2, P3, dan P4, rerata jumlah sel hati yang mengalami perlemakan adalah:17,95; 22; 17,15; 9,70; dan 17,05. Analisa uji statistik menggunakan Oneway ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95% didapat nilai p = 0,024 (p<0,05), yang berarti bahwa terbukti adanya perbedaan antara kejadian perlemakan hati pada kelompok tikus model diabetes mellitus tipe 2 yang diberi bubuk kayu manis (Cinnamomum burmanii) berbagai dosis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh bubuk kayu manis terhadap perlemakan hati tikus Rattus novergicus strain Wistar jantan model Diabetes Tipe 2 dengan dosis paling signifikan menurunkan perlemakan hati tikus adalah sebesar 54 mg/ekor/hari