Pengaruh Waktu Aplikasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria (Pgpr) Dan Dosis Pupuk Anorganik Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Krisan Potong (Chrysanthemum Morifolium) Varietas Fiji Putih
Main Author: | Anjarwati, Nila |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12371/1/NILA%20ANJARWATI.pdf http://repository.ub.ac.id/12371/ |
Daftar Isi:
- Tanaman krisan (Chrysanthemum morifolium) adalah tanaman hias yang sebagian besar dibudidayakan oleh petani sebagai bunga potong yang dimanfaatkan sebagai bunga dekorasi untuk mempercantik konsep acara. Akan tetapi, terdapat krisan yang dibudidayakan dalam bentuk bunga pot yang dimanfaatkan untuk memperindah ruangan dan menyegarkan suasana. Peningkatan permintaan bunga krisan potong menyebabkan petani berusaha meningkatkan produktivitas krisan potong. Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan produktivitas krisan potong yaitu dengan pengaplikasian pupuk anorganik. Akan tetapi, penggunaan pupuk anorganik secara terus dapat menyebabkan terjadinya kerusakan tanah (fisik, kimia dan biologi tanah). Adanya dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus dalam jangka panjang maka dilakukan penelitan untuk mengurangi dosis pupuk anorganik dan penambahan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) untuk mengefisienkan penggunaan pupuk anorganik sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman dan mendapatkan pertumbuhan serta hasil yang maksimal. Penelitian ini bertujuan mendapatkan interaksi waktu aplikasi PGPR dan dosis pupuk anorganik untuk dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman krisan potong. Hipotesis pada penelitian ini yaitu diduga terdapat interaksi antara waktu aplikasi PGPR dan dosis pupuk anorganik akan meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman krisan potong. Penelitian ini dilaksanakan di greenhouse PT. Condido Agro Nongkojajar yang berlokasi di Dusun Cangkruk Desa Gerbo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan dengan ketinggian tempat 900 meter di atas permukaan laut (mdpl). Penelitian dilaksanakan pada Februari hingga Mei 2018. Alat yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya yaitu : cangkul, ember, jaring penegak tanaman, bambu penguat jaring penegak tanaman, alfaboard, penggaris, lampu 23 watt, selang, drum, diesel, sprayer, cutter, timbangan digital, kamera dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya yaitu : bibit krisan varietas Fiji Putih, air, pupuk anorganik (NPK mutiara 16-16-16, Urea, SP36 dan KNO3), pupuk kandang (kotoran sapi), insektisida, fungisida, PGPR dengan kandungan bakteri Azotobacter sp., Azospirillum sp., Aspergillus sp., Pseudomonas sp. dan Bacillus sp. yang masing-masing bakteri tersebut memiliki kerapatan 108 CFU ml-1 dengan konsentrasi 5 ml l-1 air. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 2 faktor dan setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama yaitu waktu aplikasi PGPR (W0 = saat pembibitan, W1 = saat transplanting, W2 = saat 14 hari setelah tanam (hst), W3 = saat 28 hari setelah tanam (hst)) dan faktor kedua adalah dosis pupuk anorganik (D1= 50% , D2 = 37,5%, D3 = 25%). Dari kedua faktor tersebut didapatkan 12 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 36 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 24 tanaman. Pengamatan meliputi metode destructive, non destructive dan panen. Parameter pengamatan destructive i terdiri dari bobot kering tanaman tanpa bunga (g tanaman-1). Parameter pengamatan non destructive terdiri dari tinggi tanaman (cm), jumlah daun tanaman (helai) dan luas daun (cm2 tanaman-1). Sedangkan parameter pengamatan menjelang panen terdiri dari waktu muncul kuncup bunga (hari), umur pecah warna/colouring (hari) dan parameter panen meliputi panjang tangkai bunga (cm), diameter bunga (cm), umur panen (hari). Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5% untuk mengetahui adanya pengaruh pada setiap perlakuan. Apabila hasil pengujian diperoleh adanya perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan waktu aplikasi PGPR mempengaruhi dosis pupuk anorganik pada luas daun. Sedangkan parameter pada bobot kering tanaman tanpa bunga, tinggi tanaman, jumlah daun tanaman, panjang tangkai bunga, diameter bunga dan umur panen menunjukkan bahwa waktu aplikasi PGPR tidak mempengaruhi dosis pupuk anorganik. Waktu aplikasi PGPR saat pembibitan dengan dosis pupuk anorganik 50% memberikan luas daun terbesar yaitu 748,78 cm2 tanaman-1 daripada perlakuan yang lainnya. Waktu aplikasi PGPR saat transplanting memberikan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering tanaman, panjang tangkai dan diameter bunga lebih baik daripada waktu aplikasi PGPR saat pembibitan, saat 14 hst dan saat 28 hst. Dosis pupuk anorganik sebesar 37,5% memberikan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering tanaman, diameter bunga dan umur panen lebih baik daripada dosis pupuk anorganik 50% dan 25%.