Daftar Isi:
  • Asap kendaraan bermotor mengandung senyawa-senyawa polutan yang merupakan radikal bebas. Tingginya kadar polutan yang terinhalasi atau lamanya waktu paparan asap dapat menyebabkan kondisi stres oksidatif yang memicu peningkatan kadar malondialdehide (MDA). Kacang tunggak (Vigna unguiculata) berdasarkan kajian teoritis mengandung senyawa genistein yang dapat bekerja sebagai antioksidan dan antiinflamasi sehingga mampu mencegah terjadi peningkatan kadar malondialdehide (MDA). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kacang tunggak terhadap kadar malondialdehide paru tikus wistar (Rattus norvegicus) yang dipapar asap kendaraan bermotor. Penelitian eksperimental ini menggunakan tiga puluh enam tikus wistar jantan yang dibagi secara random dalam 9 kelompok, terdiri dari kelompok normal (-) , kelompok yang diberi ekstrak kacang tunggak (+) G, Kelompok yang diberi oksigen 4 menit (+) O2, kelompok yang diberi perlakuan asap 2,3 dan 4 menit , masing-masing diberikan oksigen 4 menit dengan ekstrak kacang tunggak (A2 O4 (+) G, A3 O4 (+) G, A4 O4 (+) G) dan tanpa ekstrak kacang tunggak (A2O4(-)G, A3O4(-)G, A4O4(-)G). Untuk mengetahui kadar MDA paru yang merupakan hasil peroksidasi lemak akibat aktivitas radikal bebas, digunakan metode thiobarbituric acid (TBA). Berdasarkan uji Kruskall Wallis didapatkan nilai p < 0,05 untuk kadar MDA paru tikus. .Pada hasil Analisis post hoc dengan menggunakan uji Mann whitney menunjukkan adanya penurunan yang signifikan dari kadar Malondialdehide pada Kelompok A2O4(+)G, A3O4(+)G, A4O4(+)G dibandingkan dengan Kelompok A2O4(-)G, A3O4(-)G, A4O4(-)G. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kacang tunggak dapat mencegah peningkatan kadar Malondialdehide (MDA) paru tikus galur wistar (Rattus novergicus) yang dipapar asap kendaraan bermotor pada berbagai macam lama paparan.