Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Makanan Berserat dengan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri (Studi Kasus Siswi SMA Negeri 1 Panarukan Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo)

Main Author: Mahmud, Lisma
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/123703/1/051301953.pdf
http://repository.ub.ac.id/123703/
Daftar Isi:
  • Sayuran merupakan salah satu sumber utama serat pangan bagi masyarakat Indonesia. Diet tinggi serat pangan mengakibatkan efek fisiologis yang positif dan negative, salah satu efek negative adalah ketidaktersediannya mineral untuk absorpsi, terutama mengikat mineral Fe sehingga menyebabkan penurunan absorpsi Fe. Dari beberapa perlakuan terdapat perbedaan antara absorpsi Fe dan efesiensi generasi Hb dengan perlakuan diet tinggi serat. Tujuan: Mengetahui adanya hubungan antara tingkat konsumsi makanan berserat dengan kadar Hb pada remaja putri. Penelitian ini menggunakan Study Observasional Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional terhadap 84 siswi yang didapatkan dengan purposive sampling . Pola konsumsi serat diperoleh melalui kuesioner semi quantitative food frequency (SQ-FFQ) . Analisis data bivariat menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukan responden dengan tingkat konsumsi makanan berserat < 25 gr/hr sebanyak (92,9%), Kadar hemoglobin dengan kategori normal sebanyak (91,7%). Uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi makanan berserat dengan kadar hemoglobin, nilai p = 0,449 (p <0,05). Kesimpulan: 1) Diharapkan dapat mempertahankan menu makanan yang seimbang, berserat dan bergizi sesuai dengan kebutuhan responden, 2) Diharapkan bila memungkinkan untuk mengkonsumsi sumber Fe dari supplement.