Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kusta dengan Kepatuhan Minum MDT (Multidrug Terapi) Pada Pasien Kusta di Puskesmas Kejayan dan Puskesmas Pohjentrek Kab. Pasuruan

Main Author: Meru, Sutik
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/123562/
Daftar Isi:
  • Kusta merupakan penyakit kronis yang disebabkan Mycobacterium Leprae yang menyerang kulit dan saraf tepi. Untuk menunjang keberhasilan program terapi Kusta pemerintah menggunakan rekomendasi WHO yaitu Program MDT ( Multidrug Terapi ) selama 12 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif analitik observasional dengan desain croos sectional. Bertujuan mengetahui adanya hubungan antara tingkat pengetahuan pasien Kusta dengan kepatuhan minum MDT ( Multidrug Terapi ). Populasi yang digunakan adalah penderita Kusta diwilayah kerja Puskesmas Kejayan dan Puskesmas Pohjentrek Kabupaten Pasuruan. Sampel diambil secara purposive sampling , yaitu penderita Kusta yang masih aktif mengikuti program MDT dan penderita masa pengamatan yang memenuhi kriteria inklusi, berjumlah 41 orang. Data tingkat pengetahuan diperoleh melalui kuesioner, data kepatuhan diperoleh melalui lembar observasi yang dibantu petugas kusta . Hasil yang diperoleh dari tingkat pengetahuan pasien Kusta dalam katagori tinggi (70,7%), dengan kepatuhan dalam katagori patuh (56,1%). Analisa dua variabel didapatkan hasil uji Chi Square koefisien kontigensi sebesar 6,667 dengan signifikansi p value sebesar 0.025** (p<0.05). Dapat disimpulkan ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan pasien Kusta dengan kepatuhan minum MDT ( Multidrug Terapi ) dengan hubungan keeratan rendah. Kepatuhan didukung oleh tingkat pengetahuan yang tinggi, petugas kesehatan yang profesional dan dukungan keluarga melalui peran serta masyarakat. Ketidakpatuhan lebih banyak terdapat pada aspek pengobatan. Berdasarkan hasil penelitian diatas disarankan kepada tenaga kesehatan, penyuluhan penyakit kusta tentang pengobatan harus terus ditingkatkan karena Kusta tidak hanya menyerang sosial ekonomi rendah tetapi termasuk sosial ekonomi menengah keatas.