Pelestarian Kawasan Koridor Jalan Karet Kota Surabaya
Daftar Isi:
- Koridor Jalan Karet merupakan koridor tua tempat permukiman Pecinan, perdagangan, dan jasa, sedangkan Sungai Kali Mas merupakan sungai utama yang melintasi bagian tengah Kota Surabaya. Jalan Karet dan Sungai Kali Mas merupakan cikal bakal zona permukiman dan perdagangan di wilayah Kembang Jepun. Kawasan koridor Jalan Karet, bagian dari kawasan Kota Lama Surabaya, merupakan kawasan cagar budaya sebagai Kampung Pecinan/Chinese Kamps. Terdapat bangunan cagar budaya dan bangunan-bangunan bersejarah di koridor Jalan Karet, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kawasan koridor Jalan Karet yang terdiri dari guna lahan, sirkulasi dan sosial budaya masyarakat; mengidentifikasi bangunan bersejarah di koridor Jalan Karet yang terdiri dari usia bangunan, fungsi bangunan, status kepemilikan, kondisi fisik bangunan, gaya bangunan, elemen bangunan, dan elemen fasad bangunan; dan mengetahui nilai makna kultural kawasan koridor Jalan Karet untuk menentukan tindakan pelestarian untuk kawasan koridor Jalan Karet dengan menggunakan analisis pembobotan dengan metode skoring untuk menentukan obyek yang potensial untuk dilestarikan berdasarkan kriteria makna kultural. Guna lahan paling dominan di koridor Jalan Karet yaitu pergudangan. Fungsi bangunan di koridor Jalan Karet didominasi oleh fungsi pergudangan yang memiliki usia bangunan 101-150 tahun dengan status kepemilikan pribadi. Gaya bangunan yang ada di koridor Jalan Karet yaitu gaya bangunan kolonial dan Tionghoa dengan bangunan yang menggunakan elemen bangunan kolonial seperti gevel, dormer, dan tower. Berdasarkan penilaian makna kultural, ditemukan bahwa terdapat 25 bangunan yang potensial untuk dilestarikan, yang terdiri dari 21 bangunan dengan potensi sedang dan 4 bangunan dengan potensi tinggi. Tindakan pelestarian fisik untuk kawasan koridor Jalan Karet berdasarkan penilaian makna kultural yaitu konservasi dan tindakan pelestarian fisik untuk 25 bangunan hasil penilaian makna kultural yaitu 15 bangunan konservasi, 4 bangunan preservasi, dan 6 bangunan rehabilitasi.