Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Orang Tua Dalam Pemberian Antibiotik Pada Anak (Usia 1-4 Tahun) Di Puskesmas Kendalsari Kota Malang

Main Author: Wulansari, Andrias
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/123511/
Daftar Isi:
  • ISPA merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri, jenisnya adalah Streptococcus grup A, pneumococcus, H.influenza yang terutama dijumpai pada anak. Terapi yang digunakan adalah antibiotik. Antibiotik merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh berbagai spesies mikroorganisme lain. Penggunaan antibiotik yang terlalu sering dan tidak sesuai peruntukannya dapat menghasilkan bakteri yang resisten. Penyebab utama meningkatnya bakteri yang resisten adalah penggunaan antibiotik secara berulang dan tidak sesuai aturannya. Pemberian antibiotik merupakan suatu pengobatan yang ditentukan oleh pengetahuan dan kepatuhan dalam menjalankan terapi pengobatan. Berbagai faktor dapat mempengaruhi kepatuhan minum obat meliputi usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi yang rendah, tingkat keparahan penyakit, golongan obat yang diresepkan, jumlah obat yang diminum, efek samping obat, dan pengetahuan mengenai pentingnya pengobatan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan cara cross sectional, populasinya adalah semua orang tua anak penderita infeksi saluran pernafasan akut yang diberi antibiotik oleh dokter di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling dan besar sampel 30 responden. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji statistik koefisien korelasi Rank Spearman dengan program SPSS 17.0. Diperoleh koefisien korelasi 0,762 dan p value= 0, 00. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kepatuhan orang tua dalam pemberian antibiotik pada anak (usia 1-4 tahun) penderita ISPA di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Disarankan pada institusi atau petugas kesehatan yang berwenang untuk memberikan pembinaan lebih lanjut tentang penggunaan obat secara tepat dan benar.