Perbedaan Karakteristik Pasien Sindrom Koroner Akut dengan dan Tanpa Faktor Risiko Diabetes Melitus di RSUD Saiful Anwar Malang
Main Author: | Arifianto, Dedy |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/123442/1/Full_teks_dedy_arifianto_0910710052.pdf http://repository.ub.ac.id/123442/ |
Daftar Isi:
- Sindrom koroner akut (SKA) adalah kondisi dimana adanya ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan permintaan oksigen di jaringan otot jantung. Penyebab tersering dari kondisi ini adalah aterosklerosis arteri koroner jantung. Hiperglikemia kronis pada diabetes melitus (DM) mengganggu fungsi endotel dan meningkatkan adesi dari monosit, sehingga memicu atherosclerosis. Prognosis pada individu dengan DM yang menderita penyakit jantung koroner atau miokard infark lebih buruk daripada non-DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik pasien SKA dengan faktor risiko DM dan tanpa faktor risiko DM. Penelitian ini bersifat cross sectional terhadap 91 pasien yang terdiagnosa SKA (56 pasien tanpa DM, 35 pasien dengan DM) di RSUD dr. Saiful Anwar Malang, dalam periode Juni – November 2012. Karakteristik di dapatkan dari catatan anamnesis dan pemeriksaan laboratorium yang terdapat dalam rekam medis. Analisis statistik pada penelitian ini menggunakan uji t independent, uji khi kuadrat, dan uji fisher (SPSS versi 17 untuk windows) bermakna bila p<0,05. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yakni terdapatnya faktor pengganggu yang tidak dapat dikendalikan, jumlah sampel yang kurang, dan kurang lengkapnya data yang tertulis di rekam medis. Keterbatasan ini mempengaruhi hasil penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada kadar Trigliserida antara pasien dengan faktor risiko DM dan tanpa faktor risiko DM (159,85 vs 115,07; p=0,002), dan riwayat hipertensi (91,4% vs 67,9%; p=0,009). Tidak ada perbedaan signifikan pada kadar kolesterol total, LDL, HDL, CK, CK-MB, SGOT, SGPT, Troponin I, usia, jenis kelamin, tipe sindrom koroner akut, riwayat merokok dan obesitas. Sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan kadar trigliserida dan riwayat hipertensi antara pasien SKA dengan faktor risiko DM dan tanpa faktor risiko DM.