Efek Radiasi Sinar Gamma Terhadap Jumlah Apoptosis Sel Kelenjar Adrenal Rattus Norvegicus Varian Wistar Jantan dengan Parameter Gambaran Histopatologi
Main Author: | Natalina, ClauritaDeasy |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/123427/1/1._FULLTEXT.pdf http://repository.ub.ac.id/123427/ |
Daftar Isi:
- Radiasi sinar gamma merupakan radiasi ionisasi yang sering digunakan sebagai terapi keganasan. Radiasi sinar gamma dapat diberikan dalam 2 macam dosis, yaitu dosis tunggal dan dosis fraksinasi. Radiasi sinar gamma yang menembus tubuh manusia akan menyebabkan kerusakan DNA dan dapat menyebabkan kematian sel, salah satunya apoptosis. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian radiasi sinar gamma dosis tunggal 1 x 10 Gy akan menyebabkan jumlah sel kelenjar adrenal yang mengalami apoptosis lebih banyak dibandingkan dengan dosis fraksinasi yang diberikan 2 Gy setiap hari selama 5 hari. Studi eksperimental dengan post test only control group design dilakukan terhadap hewan coba Rattus norvegicus varian Wistar jantan. Sampel dipilih dengan cara random sampling untuk dibagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok I/kontrol (n=9), kelompok II/dosis tunggal 10 Gy (n=9), dan kelompok III/dosis fraksinasi 5 x 2 Gy (n=9). Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah jumlah sel kelenjar adrenal yang mengalami apoptosis setelah paparan radiasi sinar gamma. Sel kelenjar adrenal yang apoptosis diamati dengan mikroskop cahaya perbesaran 1000x dan menggunakan pengecatan hematoksilin-eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan jumlah sel kelenjar adrenal yang mengalami apoptosis pada kelompok II/dosis tunggal 10 Gy terhadap kelompok I/kontrol tidak berbeda secara bermakna (Anova, p > 0,05). Sedangkan antara kelompok III/dosis fraksinasi 5 x 2 Gy dengan kelompok I dan II berbeda secara signifikan (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian radiasi sinar gamma dosis tunggal 1 x 10 Gy tidak dapat menyebabkan jumlah sel kelenjar adrenal yang mengalami apoptosis lebih banyak dibandingkan dengan dosis fraksinasi 5 x 2 Gy. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar pengecatan selanjutnya tidak menggunakan HE lagi karena bagian korteks adrenal tidak dapat dievaluasi, serta sebaiknya dilakukan pengamatan post-radiation dengan waktu yang lebih lama untuk melihat efek samping kronis pemberian radiasi sinar gamma.