Efek Ekstrak Kacang Tunggak (Vigna ungiculata) terhadap Diameter Alveoli Paru Tikus Galur Wistar (Rattus novergicus) pada Berbagai Lama Waktu Paparan Asap Mesin Berbahan Bakar Bensin
Main Author: | Indirwan, DhanyPristianto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/123393/1/Tugas_Akhir_Dhany_PD_2009.pdf http://repository.ub.ac.id/123393/ |
Daftar Isi:
- Asap mesin berbahan bakar bensin mengandung senyawa yang dapat menghasilkan efek sistemik beracun terhadap organ paru – paru, seperti nitrogen dioksida (NO2), Ozon (O3), fotokimia oksidan, sulfur dioksida (SO2) dan partikulat tersuspensi (SPM), carbon monoksida (CO) dan bahan dengan efek karsinogenik. Senyawa – senyawa itu mampu menimbulkan kerusakan terhadap jaringan paru sampai kebagian alveolus. Radikal bebas mampu menembus bagian pinggiran paru – paru dengan wilayah centriacinar sebagai situs deposisi utama, dan diserap ke dalam mukosa dan saluran pernafasan. Efek patologis yang ditimbulkan dari pajanan senyawa – senyawa tersebut adalah perubahan eksudatif yang berhubungan dengan degenerasi dan peluruhan pneumosit. Radikal bebas ini juga menyebabkan akumulasi dari makrofag dan neutrophil, menyebabkan kadar neutrophil elastase paru lebih tinggi dari α1-protease inhibitor. Akibatnya tejadi gangguan integritas epitel pelapis, elastin, dan kolagen yang menyebabkan terjadinya kerusakan dinding alveolus dan terjadi pelebaran diameter alveolus. Untuk menghambat aktifitas dari radikal bebas, diperlukan antioksidan. Salah satu bahan alami yang mengandung antioksidan adalah ekstrak kacang tunggak (Vigna ungiculata). Di dalam ekstrak kacang tunggak mengandung genistein yang merupakan isoflavone yang menyerupai struktur kimia dari hormon yang ditemukan pada golongan kacang – kacangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh genistein dalam menghambat pelebaran diameter alveolus paru tikus putih (Rattus novergicus) galur Wistar yang dipapar asap mesin berbahan bakar bensin.Metode penelitian adalah true experimental dengan tikus sebagai hewan coba yang dibagi menjadi kelompok kontrol normal, kelompok perlakuan asap mesin berbahan bakar bensin 2,3,4 menit tanpa pemberian genistein, kelompok perlakuan asap mesin berbahan bakar bensin 2,3,4 menit dengan pemberian genistein 0,5 ml/kgBB , kelompok kontrol normal dengan pemberian genistein, dan kelompok normal dengan pemberian O2 murni 10 atm. Hasil penelitian yang dianalisa menggunakan One Way Anova menunjukkan peningkatan bermakna (p<0,05) diameter alveoli paru pada semua kelompok perlakuan asap mesin berbahan bakar bensin yang dihambat dengan genistein ekstrak kacang tunggak. Kesimpulan dari penelitian ini genistein mampu menghambat pelebaran diameter alveolus paru tikus Rattus norvergicus galur Wistar yang dipapar asap mesin berbahan bakar bensin.