Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Cabai Merah Keriting Menggunakan Stochastic Frontier Analysis (Sfa) Di Desa Mojorejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar

Main Author: Sitanggang, Yuni Fransiska
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12338/1/YUNI%20FRANSISKA%20SITANGGANG.pdf
http://repository.ub.ac.id/12338/
Daftar Isi:
  • Tanaman hortikultura terutama sayuran mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan gizi masyarakat. Salah satu tanaman hortikultura yang berpeluang besar untuk dikembangkan adalah cabai merah keriting. Cabai merah keriting termasuk salah satu komoditi sayuran yang mempunyai nilai ekonomis sangat tinggi, karena peranan cabai merah yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sebagai komoditi ekspor dan industi pangan. Permintaan cabai merah terus meningkat, seiring banyaknya industri pengolahan bahan makanan yang menggunakan bahan baku utamanya cabai, seperti sambal, saus, zat pewarna dan mie instan. Desa Mojorejo merupakan Desa penghasil cabai merah keriting terbesar di Kecamatan Wates. Luas lahan cabai merah keriting di Desa Mojorejo tahun 2016 seluas 26 ha dengan hasil produksi sebanyak 83,2 ton sehingga produktivitas di Desa Mojorejo sebanyak 3,2 ton/ha. Sedangkan pada tahun 2014 yang lalu luas lahan di Desa Mojorejo seluas 64 ha. Hal ini dapat disimpulkan bahwa luas lahan cabai merah keriting di Desa Mojorejo dari tahun 2014 menurun hingga ke tahun 2016. Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi cabai merah keriting di Desa Mojorejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar dan 2) menganalisis tingkat efisiensi teknis produksi cabai merah keriting di Desa Mojorejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar. Penelitian ini dilakukan di Desa Mojorejo dan dilaksanakan pada bulan Februari 2018. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive, sedangkan penentuan sampel dilakukan secara simple random sampling dengan menggunakan perhitungan rumus slovin. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif. Analisis data kuantitatif penelitian ini menggunakan analisis fungsi produksi stochastic frontier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Faktor produksi yang berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99% adalah faktor produksi luas lahan (X1), benih (X2), pupuk organik (X4), dan pestisida (X5), faktor produksi yang berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95% adalah pupuk kimia (X3) sedangkan faktor produksi yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi cabai merah keriting adalah tenaga kerja (X6) dan 2) Tingkat efisiensi teknis maksimum di Desa Mojorejo, sebesar 0,99, tingkat efisiensi teknis minimum di Desa Mojorejo sebesar 0,24 dan rata-rata tingkat efisiensi teknis di Desa Mojorejo sebesar 0,62 atau 62%, hal ini menunjukkan bahwa masih ada peluang sebesar 38% untuk meningkatkan produksi cabai merah keriting. Peningkatan produksi cabai merah dapat disarankan dengan memperluas lahan, mengingat bahwa petani di Desa Mojorejo rata-rata hanya memiliki luas lahan sebanyak 0,25 ha. Dalam memperluas lahan dapat dilakukan dengan ekstensifikasi lahan usahatani cabai merah, karena dengan luas lahan yang begitu ii luas cendrung akan mempengaruhi peningkatan produksi cabai merah. Hasil penelitian responden masih menggunakan input benih, pupuk organik dan pestisida yang kekurangan, masing-masing sebesar 100 gr/ha, 4 ton/ha dan 2 L/ha sehingga perlu dilakukan penambahan input sesuai rekomendasi yaitu masing-masing sebesar 80 gr/ha, 4 ton/ha dan 1 L/ha. Kemudian petani responden menggunakan input pupuk kimia yang berlebihan yaitu sebesar 1.800 kg/ha sehingga perlu dilakukan penggurangan input pupuk kimia sesuai rekomendasi yaitu sebesar 800 kg/ha, karena dari ke lima input tersebut dapat mempengaruhi produksi cabai merah keriting.