Akurasi Diagnosa FNAB ( Fine Needle Aspiration Biopsy ) Tumor Jaringan Lunak di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang Periode Tahun 2008 – 2010.

Main Author: Chrishariyati, Cahyani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/123326/1/051301397.pdf
http://repository.ub.ac.id/123326/
Daftar Isi:
  • Tumor jaringan lunak adalah tumor yang berasal dari jaringan mesoderm, antara lain dapat berasal dari otot, lemak, jaringan ikat fibrous, sinovial, saraf dan pembuluh darah. Insiden tumor jaringan lunak selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Seiring dengan perkembangan Ilmu Patologi Anatomi dalam bidang sitopatologi, maka dikembangkanlah diagnosa FNAB ( Fine Needle Aspiration Biopsy ), dimana diagnosa tersebut merupakan diagnosa preoperatif untuk tumor jaringan lunak. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur akurasi diagnosa FNAB dan mengetahui gambaran (profil) penderita tumor jaringan lunak di Instalasi Patologi Anatomi RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode Tahun 2008 – 2010. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif observasional dan uji diagnostik dengan mengambil data sekunder dari rekam medik penderita tumor jaringan lunak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang periode Januari 2008 – Desember 2010 didapatkan 57 kasus pasien tumor jaringan lunak yang dilakukan pemeriksaan dengan FNAB dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi hasil open biopsi atau operasi. Berdasarkan 57 kasus tersebut diperoleh akurasi pemeriksaan FNAB adalah sebesar 92,98%, dengan sensitifitas 50%, spesifisitas 100%, prediksi positif 100%, prediksi negatif 92,45%. Pada pemeriksaan FNAB ini didapatkan nilai sensitifitas yang rendah, maka diperlukan pemeriksaan radiologi dan histopatologi yang merupakan standar baku emasnya dalam menegakkan diagnosa tumor jaringan lunak secara akurat. Nilai prediksi positif pada pemeriksaan FNAB ini memberikan angka yang cukup tinggi, meskipun demikian apabila dalam pemeriksaan FNAB tersebut didapatkan tumor ganas jaringan lunak maka khususnya untuk dokter yang berada di daerah terpecil atau perifer diusahakan untuk segera merujuk agar dilakukan tindakan pembedahan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah FNAB dapat digunakan sebagai sarana diagnostik preoperatif tumor jaringan lunak yang akurat. Akan tetapi, diagnosa FNAB bukan sebagai pengganti diagnosa histopatologi yang masih merupakan diagnosa pasti ( gold standart ) untuk tumor jaringan lunak.