Pengaruh ekstrak metanol Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap pengahambatan aktivasi NF-κB pada hepar tikus wistar model Hepatocellular carcinoma (HCC) yang diinduksi DMBA (7,12-dimethylbenz(α)anthr

Main Author: Oktaviana, Katarina,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/123291/1/051300210.pdf
http://repository.ub.ac.id/123291/
Daftar Isi:
  • NF-κB adalah faktor transkripsi yang meregulasi ekspresi gen yang melibatkan beberapa proses yang memerankan peranan penting dalam perkembangan dan progresi kanker seperti proliferasi dan apoptosis. Ekstrak metanol Daun Kelor ( Moringa oleifera ) mengandung flavonoid yang berperan sebagai antioksidan dan antiinflamasi yang dapat menghambat progresivitas kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak metanol Daun Kelor ( Moringa oleifera ) terhadap aktivasi NF-κB pada jaringan hepar tikus Wistar yang diinduksi 7,12-dimethylbenz(α)anthracene (DMBA). Penelitian ini menggunakan studi eksperimental, dilakukan pada 30 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi secara random menjadi 5 kelompok. Kelompok I adalah tikus diberi diet normal saja (kontrol negatif) selama 105 hari, kelompok II tikus diberi DMBA 10 mg/hari selama 45 hari kemudian diet normal 60 hari, sedangkan kelompok III sampai dengan V (3 kelompok) diberi DMBA selama 45 hari, selanjutnya diberi asupan ekstrak metanol Daun Kelor selama 60 hari dengan dosis berbeda yaitu 20, 40, dan 80 mg/ml secara per oral dengan sonde setiap hari sekali. Parameter yang diukur adalah jumlah NF-κB yang teraktivasi. Analisis data menggunakan metode One Way ANOVA dilanjutkan uji Post Hoc Tukey , menunjukkan bahwa pemberian ekstrak metanol Daun Kelor ( Moringa oleifera) berpengaruh terhadap aktivasi NF-κB secara signifikan (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian ekstrak metanol Daun Kelor ( Moringa oleifera ) mampu menghambat aktivasi NF-κB pada jaringan hepar tikus Wistar yang diinduksi DMBA ( 7,12-dimethylbenz(α)anthracene ) dengan dosis respon 20 mg/ml.