Efek Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus altilis) Sebagai Antimikroba Terhadap Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus Secara In Vitro
Main Author: | Setianingsih, YennieAyu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/123277/1/051205803.pdf http://repository.ub.ac.id/123277/ |
Daftar Isi:
- Tingginya penggunaan antibiotik yang tak terkontrol mengakibatkan angka kejadian resistensi semakin meningkat. Salah satu bakteri yang resisten terhadap berbagai antibiotika adalah Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Dengan demikian, perlu dikembangkan pengobatan baru yang lebih efektif dan efisien. Sukun merupakan tanaman yang telah banyak dikenal masyarakat Indonesia. Daun sukun diduga memiliki aktivitas antimikroba karena mengandung flavonoid, tanin, polifenol, triterpenoid, saponin, dan kuinon. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek ekstrak daun sukun sebagai antimikroba terhadap bakteri MRSA. Metode yang digunakan adalah dilusi tabung yang terdiri dari tahap penentuan Kadar Hambat Minimal dan Kadar Bunuh Minimal. Penelitian ini menggunakan 4 isolat bakteri MRSA yang berasal dari pus dari 4 orang pasien infeksi MRSA. Ekstrak daun sukun dibuat dengan cara maserasi menggunakan etanol 96%. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 0%, 0,2%; 0,4%; 0,6%; 0,8% dan 1%. Hasil uji statistik Kruskal Wallis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan konsentrasi ekstrak etanol daun sukun terhadap jumlah koloni MRSA (p<0,05). Uji korelasi Spearman menunjukkan adanya hubungan yang erat antara konsentrasi ekstrak dengan jumlah koloni (R = -0,989: p = 0,000). Berdasarkan hasil penelitian, KHM berada pada 0,6%, sedangkan KBM berada pada konsentrasi 0,7%. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun sukun memiliki efek antimikroba terhadap MRSA.