Efek Antimikroba Ekstrak Etanol Biji Seledri (Apium graveolens L.) Terhadap Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) Secara In Vitro

Main Author: Devi, NiMadeSavitri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/123228/1/051200640.pdf
http://repository.ub.ac.id/123228/
Daftar Isi:
  • Staphylococcus aureus adalah bakteri kokus Gram positif yang sering menjadi berbagai penyebab infeksi pada manusia. MRSA adalah strain S. aureus yang resisten terhadap kelompok antibiotik beta laktam. Untuk mengatasi penyakit infeksi tersebut, banyak dikembangkan penggunaan antimikroba, termasuk antimikroba herbal . Salah satu tanaman yang diduga mengandung antimikroba adalah biji seledri ( Apium graveolens L. ), karena mengandung flavonoid, tanin, saponin, dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak biji seledri sebagai antimikroba terhadap MRSA. Sampel diperoleh dari isolat klinis di Laboratorium Mikrobiologi FKUB. Penelitian ini adalah true experimental post test control only design dengan metode dilusi tabung. Konsentrasi ekstrak yang dipakai yaitu 0%, 5%, 6%, 7% dan 8% ( v /v). Hasil penelitian menunjukkan bahwa KHM-nya adalah 4% dan KBM-nya adalah 8%. Dari hasil analisis tersebut terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan konsentrasi ekstrak biji seledri terhadap jumlah koloni MRSA ( one-way ANOVA, p<0,05). Uji korelasi dan regresi menunjukkan bahwa semakin meningkatnya konsentrasi ekstrak biji seledri maka jumlah pertumbuhan koloni MRSA semakin menurun (R=-0,992, p<0,05). Kesimpulan pada penelitian ini adalah ekstrak biji seledri secara in vitro mempunyai potensi sebagai antimikroba terhadap MRSA.