Gerakan Petani Dan Konflik Agraria (Studi Kasus Konflik Tanah Perkebunan Antara PT. Rotorejo Dengan Petani Desa Gadungan Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar)

Main Author: Wulandari, Margareta
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/123153/
Daftar Isi:
  • Konflik agraria yang terjadi di Desa Gadungan ini disebabkan oleh berakhirnya HGU pada PT. Rotorejo Kruwuk sejak 31 Desember 2009.Sehingga dengan hal tersebut warga meminta lahan bekas perkebunan Rotorejo untuk dikelolanya.Penulis mengambil lokasi konflik di Desa Gadungan Kabupaten Blitar karena perkebunan Rotorejo masih aktif dan sedang berkonflik.fokus masalah yang diambil yaitu pola gerakan petani yang dilakukan sebagai resolusi konflik untuk mengambil alih haknya. Teori yang digunakan yaitu teori gerakan sosial yang tercipta dengan mengandeng pihak elit yang mempunyai penggaruh pada pemegang otoritas dan teori resolusi konflik menurut Dahrendrof melalui cara mediasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola gerakan petani dan dinamika steakholder yang dilakukan untuk mendapakan hak kepemilikan tanah.Sedangkan metode yang digunkan dalam penelitian skripsi ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Subjek penelitian mengunakan purposive. Subjek penelitian terdiri dari Ketua paguyupan PPKM, tim fasilitasi yaitu pemerintah daerah, pihak perusahaan dan 1warga yang megelola perkebunan.Teknik pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi dan observasi.Serta untuk melihat keabsahan data penelitian mengunakan triangulasi data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola yang dilakukan oleh gerakan petani PPKM yaitu melalui gerakan reclaiming, mediasi dan melakukan pendekatan pada pihak BPN Pusat yang mempunyai otoritas sedangkan konflik muncul akibat adanya basic human needs.Selain itu dalam temuan dilapangna bahwa adanya konflik ini terdapat kepentingan politik pada individu.