Analisis Hubungan Kekerabatan Genotip Bunga Matahari (Helianthus Annuus L.) Berdasarkan Karakter Kualitatif Dan Kuantitatif

Main Author: Meilia, Anggita Adha
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12310/1/ANGGITA%20ADHA%20MEILIA.pdf
http://repository.ub.ac.id/12310/
Daftar Isi:
  • Biji bunga matahari merupakan salah satu sumber penghasil minyak nabati di Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas bunga matahari yaitu dengan cara perbaikan genotip bunga matahari. Syarat untuk pembentukan varietas unggul yaitu dengan tersedianya plasma nutfah dalam jumlah banyak dan mempunyai keragaman genetik tinggi. Evaluasi keragaman genetik dari suatu populasi tanaman dapat dilakukan dengan penilaian hubungan kekerabatan. Keragaman yang luas ditandai dengan adanya hubungan kekerabatan yang jauh di antara aksesi-aksesi tanaman. Metode statisik multivariat telah diaplikasikan untuk pengelompokan genotip bunga matahari berdasarkan keragaman genetik. PCA (Principal Component Analysis) dan CA (Cluster Analysis) ialah analisis statistik multivariat yang digunakan untuk mengetahui keragaman dan jarak genetik tersebut. Penelitian mengenai hubungan kekerabatan berdasarkan karakter kualitatif dan kuantitatif bunga matahari diharapkan mampu meberikan informasi tentang jauh dekatnya hubungan kekerabatan bunga matahari berdasarkan karakter kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Agustus 2017 bertempat di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang terletak di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Alat yang digunakan dalam penelitian ini untuk pengamatan lapang antara lain : buku panduan UPOV, penggaris, cangkul, polibag, ajir, papan nama dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 29 genotip bunga matahari koleksi Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, air, media tanah , pupuk kandang dan pestisida nabati. Penelitian ini menggunakan rancangan lapang Rancangan Acak Kelompok (RAK). Penelitian ini menggunakan 3 kali ulangan. Setiap galur ditanam pada bedengan yang berbeda dengan galur yang lain. Jumlah tanaman setiap genotip adalah 7 tanaman dan total seluruh tanaman dari 29 genotip adalah 609 tanaman. Pengamatan kualitatif dan kuantitatif dilakukan pada saat tanaman sudah berbunga mekar sempurna. Parameter pengamatan meliputi pengamatan kualitatif yaitu warna antosianin pada hipokotil, buluh batang tanaman dewasa, bentuk daun, bentuk tepi daun, bentuk ujung daun, bentuk telinga daun, bentuk sayap daun, bentuk ray floret, pewarnaan antosianin dari kepala putik (stigma), bentuk kelopak bunga, sikap kepala bunga, bentuk permukaan bunga, garis pada biji, warna utama biji, warna garis biji, bentuk biji. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan PCA (Principal Component Analysis) dan CA (Cluster Analysis). Dari hasil analisis komponen utama (PCA) menunjukkan bahwa berdasarkan karakter kualitatif didapatkan 6 komponen utama. pada PC 1 karakter yang mempengaruhi yaitu karakter bentuk sayap daun, bentuk kelopak, bentuk ray floret, buluh batang, sikap kepala bunga, bentuk biji dan warna utama biji. Pada PC2 karakter yang mempengaruhi yaitu bentuk daun, bentuk tepi daun dan bentuk telinga daun. Pada PC3 karakter yang mempengaruhi yaitu bentuk ujung daun, antosianin pada stigma, bentuk cawan dan warna garis biji. Pada PC4 karakter yang berpengaruh yaitu warna garis biji dan garis pada biji. Pada PC 5 yang karakter yang mempengaruhi bentuk daun dan pada PC6 karakter yang mempengaruhi yaitu warna antosianin pada hipokotil. Pada karakter kuantitatif didapatkan 3 komponen utama, PC 1 karakter yang mempengaruhi yaitu panjang daun, jumlah daun, tinggi tanaman, umur inisiasi, umur bunga mekar penuh, umur panen, jumlah bji bernas, total biji pertanaman, panjang biji, dan diameter bung pita.. Pada PC2 karakter yang mempengaruhi yaitu diameter batang, jumlah kuntum, jumlah biji hampa, lebar biji, bobot 100 biji dan bobot biji pertanaman. Pada PC3 karakter yang mempengaruhi yaitu panjang daun dan lebar daun. Dari hasil analisis kelompok (cluster) karakter kualitatif didapatkan 4 kluster utama. Kluster pertama terdiri dari 4 genotip antara lain: 6, 27, 39 dan 50. Kluster kedua terdiri dari 6 galur antara lain : 7, 8, 10, 11, 26, dan 47. Kluster ketiga terdiri dari 7 genotip antara lain : 9, 12, 24, 28, 30, 40, dan 46. Kluster keempat terdiri dari 12 genotip antara lain: 1, 5, 18, 21, 22, 25, 36, 42, 43, 44, 45 dan 48. Analisis kelompok (cluster) berdasarkan karakter kuantitatif didapatkan 4 kluster utama. Kluster pertama terdiri dari 14 genotip antara lain: 6, 7, 11, 12, 18, 22, 24, 26, 36, 39, 44, 47, 48 dan 50. Kluster kedua terdiri dari 5 genotip antara lain : 5, 10, 27, 40 dan 46. Kluster ketiga terdiri dari 7 genotip antara lain : 9, 21, 25, 28,30, 42 dan 43. Kluster keempat terdiri dari 3 genotip atara lan: 1, 8 dan 45. Kluster-kluster yang terbentuk memiliki homogenitas yang tinggi, individu yang tergabung dalam satu cluster berarti mempunyai kekerabatan yang dekat yang berarti individu tersebut memiliki banyak persamaan atau mempunyai jarak genetik yang kecil. Semakin jauh hubungan kekerabatan antara aksesi-aksesi tanaman maka keragamannya semakin luas.