Penerimaan Konsep Gender Roles Film Dokumenter “Surga Kecil Di Bondowoso” Pada Masyarakat Etnis Madura Di Kabupaten Bangkalan
Main Author: | MustikaChairil, Augustin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/123073/1/SKRIPSI_AUGUSTIN_MC_125120207121044.pdf http://repository.ub.ac.id/123073/2/JURNAL_SKRIPSI_AUGUSTIN_MC_125120207121044.pdf http://repository.ub.ac.id/123073/ |
Daftar Isi:
- Diferensiasi peran (division of labor) antara laki-laki dan perempuan merupakan hasil bentukan sosial. Peran gender (gender roles) dapat diubah-ubah sesuai dengan kondisi, waktu dan tempat, khususnya konsep gender roles di Indonesia. Di Indonesia, jarang sekali film yang memperlihatkan kaum laki-laki bekerja dalam lingkup domestik. Terlebih lagi budaya Indonesia masih memandang rendah laki-laki yang memiliki pekerjaan dalam lingkup domestik. Film dokumenter “Surga Kecil di Bondowoso” memaparkan konsep gender roles berbeda dari konsep di Indonesia yang ada. Film ini merupakan wujud kampanye global MenCare+ atau diadaptasi di Indonesia menjadi kampanye Laki-Laki Peduli dengan tujuan mereduksi tingkat kekerasan perempuan pada rumah tangga dan membentuk definisi baru mengenai maskulinitas dan peran ayah. Penelitian pada film dokumenter “Surga Kecil Di Bondowoso” ini menggunakan metode reception analysis untuk melihat bagaimana interpretasi khalayak setelah melihat film ini yang menitik beratkan pada kampanye anti kekerasan rumah tangga dan konsep gender roles yang berbeda pada konsep yang ada di masyarakat Indonesia. Dalam penelitian data decoding diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan 8 masyarakat Madura sedang data encoding dalam penelitian ini diperoleh dari hasil analisis tekstual McKee pada film dokumenter “Surga Kecil di Bondowoso”. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa 4 dari 8 informan menyetujui akan konsep yang ditawarkan oleh film dan mengaku melakukan hal yang sama dengan tokoh di film, 2 informan menyetuji namun berfikir bahwa konsep tersebut jarang ditemui di masyarakat dan mengaku melakukan tugas seperti tokoh dalam film karena faktor ekonomi, sedang 2 informan lainnya tidak menyetujui akan konsep tersebut.