Pertumbuhan Dan Perkembangan Oryzaephilus Surinamensis (L.) (Coleoptera: Silvanidae) Pada Lima Varietas Beras Giling Dan Pecah Kulit

Main Author: Ratnaningrum, Khusnun Nisa
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12307/1/KHUSNUN%20NISA%20RATNANINGRUM.pdf
http://repository.ub.ac.id/12307/
Daftar Isi:
  • Beras merupakan bahan pangan pokok penting di dunia, lebih dari 90% beras dunia diproduksi dan dikonsumsi oleh enam negara di Asia, termasuk Indonesia. Selama penyimpanan, beras rentan terhadap kerusakan akibat serangan hama gudang. Salah satu hama penting pada biji-bijian dan produk serealia di penyimpanan adalah Oryzaephilus surinamensis. Beras terdiri dari berbagai varietas yang memiliki kandungan nutrisi berbeda. Perbedaan kandungan nutrisi pada beras dapat mempengaruhi pertumbuhan populasi dan perkembangan serangga O. surinamensis. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan hama O. surinamensis pada beras giling dan pecah kulit varietas IR64, Ciherang, Cibogo, Sembada dan Mekongga. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang mulai bulan Juni hingga November 2017. Penelitian terdiri dari dua aspek penelitian yaitu penelitian pertumbuhan populasi dan perkembangan hama O. surinamensis. Penelitian terdiri dari sepuluh perlakuan, yaitu beras giling dan pecah kulit varietas IR64, Ciherang, Cibogo, Sembada, Mekongga dan diulang empat kali. Penelitian pertumbuhan populasi dan perkembangan O. surinamensis menggunakan tabung kaca perlakuan (t=9,5 cm, d=6,5 cm), masing-masing tabung kaca berisi beras sebanyak 30 g yang diinfestasi 15 pasang imago O. surinamensis. Variabel pengamatan pertumbuhan populasi meliputi jumlah telur, larva, pupa, imago baru, dan berat imago baru. Selain itu, dilakukan perhitungan penurunan berat pakan dan indeks kepekaan pada akhir penelitian pertumbuhan. Variabel pengamatan perkembangan meliputi lama stadium telur, larva, pupa, lama perkembangan pra dewasa dan siklus hidup. Hasil penelitian pertumbuhan populasi menunjukkan bahwa pertumbuhan O. surinamensis lebih tinggi pada beras giling varietas IR64 dan Mekongga dan lebih rendah pada beras pecah kulit varietas IR64 dan Mekongga. Hal tersebut diduga karena pengaruh lapisan kulit ari (branny layer) yang terdapat pada beras. Pada beras giling tidak terdapat lapisan kulit ari (branny layer) yang menutupi biji seperti beras pecah kulit sehingga pakan langsung tersedia bagi imago dan larva O. surinamensis. Fraenkel dan Blewett (1943) menyebutkan bahwa hama O. surinamensis tidak dapat tumbuh dengan baik pada biji utuh, larva dapat menembus biji utuh apabila terdapat celah kecil pada bagian kulit ari yang menutupi lembaga biji. Perbedaan varietas beras berpengaruh terhadap jumlah larva pada lima varietas beras giling, jumlah telur, larva dan imago baru pada lima varietas beras pecah kulit. Perbedaan jumlah larva pada lima varietas beras giling diduga karena kandungan abu yang terdapat didalam beras. Perbedaan jumlah telur, larva dan imago baru O. surinamensis pada lima varietas beras pecah kulit diduga karena perbedaan jumlah celah kecil atau luka kecil pada kulit ari (branny layer) lembaga biji yang terdapat lima varietas beras pecah kulit. Pertumbuhan populasi O. surinamensis berbengaruh pada penurunan berat pakan dan indeks kepekaan pada lima varietas beras giling dan pecah kulit. Rerata penurunan berat pakan pada beras giling varietas Mekongga dan IR64 lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain. Hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah imago baru O. surinamensis pada beras giling varietas ii Mekongga dan IR64 yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa penurunan berat pakan pada lima varietas beras giling dan pecah kulit berkorelasi positif dengan jumlah imago baru O. surinamensis. Hasil perhitungan indeks kepekaan menunjukkan bahwa semua varietas beras pecah kulit, beras giling varietas Ciherang dan Cibogo termasuk dalam kategori tahan, sedangkan beras giling varietas IR64, Mekongga dan Sembada termasuk dalam kategori agak tahan terhadap hama O. surinamensis. Hasil penelitian perkembangan menunjukkan perbedaan bentuk beras berpengaruh pada perkembangan hama O. surinamensis. Hal ini dapat diketahui dengan sulitnya mendapatkan telur pada perlakuan lima varietas beras pecah kulit dibandingkan dengan lima varietas beras giling sehingga penelitian perkembangan serangga O. surinamensis pada beras pecah kulit tidak dilakukan hingga tahap akhir penelitian. Penelitian perkembangan hama O. surinamensis hanya dilakukan pada perlakuan lima varietas beras giling. Hasil penelitian perkembangan O. surinamensis pada lima varietas beras giling menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada lama stadium telur, larva, pupa, dan lama perkembangan.