Proses Asimilasi Dalam Pernikahan Campuran Antara Suami Istri Dengan Latar Budaya Berbeda (Studi Fenomenologi Tentang Proses Asimilasi Pada Pasangan Pernikahan Campuran Suku Jawa Dan Suku Sasak Di Lo

Main Author: Nupus, BaiqGinaUswatun
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/123055/1/051703919-full_text.pdf
http://repository.ub.ac.id/123055/
Daftar Isi:
  • Identitas dari dua kebudayaan yang disatukan dalam sebuah ikatan pernikahan memerlukan pemahaman yang lebih untuk mencapai kesepakatan bersama. Penelitian ini menggunakan teori negosiasi identitas, dimana individu yang memiliki budaya berbeda membutuhkan tarik ulur praktik budaya untuk meminimalisir dampak negatif dari culture shock yang dialaminya saat menjalin hubungan romantis dengan individu dari budaya yang berbeda. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode fenomenologi. Penelitian fenomenologi digunakan untuk lebih mendalami informasi dari subjek yang diteliti mengenai pengalaman-pengalaman individu. Penelitian ini berlangsung selama 30 hari dengan teknik pengumpulan data yaitu indepth Interview dan observasi. Subyek dalam penelitian ini adalah suku Sasak yang menikah dengan suku Jawa di Lombok Timur. Teknik analisis data yang digunakan berdasarkan data yang ditemukan di lapangan adalah Moustakes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi antarbudaya dalam proses asimilasi pernikahan campuran antara budaya berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 3 elemen yang terdapat dalam penelitian ini yaitu: (1) Bahasa Indonesia sebagai bahasa netral yang digunakan dalam asimilasi tahap awal dalam hubungan romantis untuk mengurangi ketidakpastian. (2) pembagian ranah dalam rumah tangga yaitu dominasi laki-laki dalam menentukan tempat tinggal setelah menikah dan peran istri dalam rumah tangga pada pernikahan campuran. (3) Status pekerjaan sebagai salah satu penerimaan sosial pada keluarga pasangan, artinya status pekerjaan menentukan diterima atau ditolak individu dalam keluarga pasangan.