Dinamika Konflik (Studi Kasus Konflik Antar Kelompok Dalam Pemilihan Kepala Desa Di Desa Bulumeduro)
Main Author: | Susanto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/123000/1/Jurnal_SUSANTO_125120101111011_SOSIOLOGI.pdf http://repository.ub.ac.id/123000/2/LEMBAR_PENGESAHAN.pdf http://repository.ub.ac.id/123000/3/SUSANTO_125120101111011_SOSIOLOGI.pdf http://repository.ub.ac.id/123000/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas tentang dinamika konflik antar kelompok EL dengan kelompok SM dalam pemilihan kepala desa yang terjadi di Desa Bulumeduro, kelompok yang berkonflik yakni kelompok EL dengan kelompok SM. Kedua kelompok ini saling berebut jabatan kepala desa dalam pemilihan kepala desa, yang kemudian dimenangkan oleh kelompok EL. Kelompok SM tidak puas kalau yang jadi kepala desa selanjutnya adalah EL, sehingga terjadilah konflik antar kedua kelompok ini. Karena fanatisme kelompok terhadap calonnya dan seringnya bertemu muka antar kedua kelompok menjadikan konflik yang terjadi antar kelompok EL dengan kelompok SM ini masih berlanjut sampai penelitian ini dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dinamika konflik antar kelompok EL dan kelompok SM dalam pemilihan kepala desa yang terjadi di Desa Bulumeduro. Penelitian ini menggunakan konsep dinamika konflik atau tahapan konflik meliputi pra konflik, konfrontasi, aksi, akibat, dan paska konflik. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan analisis penjodohan pola dan deret waktu. Studi kasus adalah pendekatan yang berusaha melihat suatu gejala, peristiwa, aktivitas, proses, dalam kelompok atau individu yang dibatasi oleh ruang dan waktu tertentu. Adapun teknik yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil dari temuan di lapangan, dinamika konflik dalam pemilihan kepala desa tahun 2014 di Desa Bulumeduro meliputi tahap pra konflik, tahap ini terdapat suatu ketidaksesuaian antara kelompok SM dengan kelompok EL sehingga timbul konflik, tapi konflik antar kedua kelompok tersebut masih tersembunyi atau belum muncul dari pandangan umum. Pada tahap Konfrontasi, konflik antar kelompok SM dan kelompok EL semakin terbuka. Pada tahap ini banyak dari anggota kelompok EL maupun SM dan masyarakat tahu akan konflik yang terjadi. Pada tahap krisis konflik yang terjadi semakin memuncak, serta terjadi ketegangan dan kekerasan antar kedua kelompok tersebut. Tahap akibat, tahap ini sebagai akibat dari tahap krisis. Apapun keadaanya, tingkat ketegangan dan kekerasan pada tahap ini mulai menurun. Serta memungkinkan adanya penyelesaian dari kedua kelompok tersebut. Selanjutnya tahap pasca konflik, pada tahap ini pendukung dari kedua kelompok tersebut mulai terlihat akur, hal seperti ketegangan, konfrontasi, dan kekerasan mulai berkurang meskipun sebagian kecil masih ada yang berkonflik.