Model Waktu Aliran Berdasarkan Model Faktor Retardasi Aliran Pada Permukaan Paving Blok
Main Author: | Sedyowati, Laksni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1230/1/BAGIAN%20DEPAN.pdf http://repository.ub.ac.id/1230/2/Bab%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/1230/3/Bab%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/1230/4/Bab%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/1230/5/Bab%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/1230/6/Bab%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/1230/7/Bab%20VI.pdf http://repository.ub.ac.id/1230/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/1230/ |
Daftar Isi:
- Perubahan iklim sebagai akibat pemanasan bumi telah menyebabkan perubahan karakteristik hujan, yaitu hujan turun dengan intensitas yang tinggi dan durasi yang singkat. Sistem pengelolaan drainase perkotaan saat ini lebih difokuskan pada upaya meminimalkan debit limpasan permukaan pada periode hujan, khususnya dengan menggunakan konsep kendali sumber (source control). Konsep ini mengendalikan debit limpasan di tempat sumber limpasan tersebut berasal. Paving blok adalah salah satu teknologi perkerasan yang menerapkan konsep kendali sumber. Penggunaan paving blok yang semakin meningkat, baik jumlah maupun ragam penggunaannya, akan berkontribusi terhadap perubahan karakteristik kekasaran permukaan suatu kawasan. Di sisi lain, kekasaran permukaan mempunyai peran penting dalam penghambatan laju aliran, menunda waktu aliran limpasan, dan pada akhirnya dapat menurunkan puncak banjir. Penelitian ini menyelidiki tentang faktor retardasi (hambatan) aliran dan waktu aliran pada empat jenis lapisan paving blok dengan variasi kemiringan permukaan dan intensitas hujan. Parameter desain untuk faktor retardasi aliran meliputi sifat fisik paving blok, kemiringan permukaan, dan rasio diameter jatuh butiran hujan. Sedangkan parameter desain untuk waktu aliran meliputi faktor retardasi aliran, kemiringan permukaan, dan intensitas hujan. Keempat jenis lapisan paving blok terdiri dari segiempat dengan pola tulang ikan 900 , tiga berlian, segienam berlubang di tengah diisi pasir, dan segiempat kasar dengan pola anyaman tikar. Eksperimen dilakukan pada suatu lahan uji yang dapat dimiringkan. Lahan uji dilengkapi dengan simulator hujan yang terdiri dari lima sprinkler tipe butterfly. Pengukuran waktu aliran menggunakan modifikasi dye-oil tracing in view method. Data retardasi aliran ditentukan dengan membandingkan antara penurunan kecepatan pada permukaan halus dan permukaan paving blok, dengan kecepatan pada permukaan halus. Selanjutnya dilakukan analisis statistik menggunakan analisis korelasi dan determinasi, analisis variansi, analisis regresi linier dan non linier. Uji akurasi model menggunakan Nash-Suttcliffe Efficiency (NSE), Mean Absolute Error (MAE), Root Mean Square Error (RMSE), kontrol Tc pada hidrograf limpasan. Hasil penelitian berupa dua Model Empiris Sedyowati , yaitu: (1) model faktor retardasi aliran mengikuti fungsi linier; dan (2) model waktu aliran mengikuti fungsi pangkat. Kedua model empiris tersebut dikembangkan pada seluruh jenis lapisan paving blok; lapisan paving blok dengan rasio bukaan ≤ 10%, dan masing-masing jenis lapisan paving blok. Hasil uji akurasi pada seluruh model menunjukkan NSE berkisar antara 0,44- 0,94, MAE berkisar antara 0,04-0,29, dan RMSE berkisar antara 0,05-0,40. Tingkat akurasi paling tinggi ditunjukkan oleh lapisan paving blok dengan rasio bukaan ≤ 10%. Sedangkan tingkat akurasi paling rendah ditunjukkan oleh paving blok segienam berlubang diisi pasir. Secara umum dapat disimpulkan bahwa keempat jenis paving blok sangat efektif untuk menghambat laju aliran. Pada kemiringan permukaan ≥ 10% penurunan kecepatan mencapai 70%. Kinerja terbaik ditunjukkan oleh paving blok segiempat halus dengan pola tulang ikan. Namun, tingkat akurasi model terbaik ditunjukkan oleh paving blok segiempat kasar pola anyaman tikar. Diperlukan penelitian lanjutan tentang kekuatan struktur dan daya tahan paving blok terhadap keausan, khususnya untuk penerapan paving blok pada kemiringan ≥ 10%.