Panggung Dramaturgis Komika Stand Up Comedy (Studi Pada Komunitas Stand Up Indo Bekasi)
Main Author: | Ismoyo, Hildam |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/122975/1/Skripsi_Hildam_Ismoyo_115120107111025.pdf http://repository.ub.ac.id/122975/ |
Daftar Isi:
- Banyaknya berbagai tontonan komedi di Indonesia di era tahun 2000-an yang lebih bernuansa physical comedy, kemudian membuat beberapa tokoh dan media untuk memberikan alternatif tontonan komedi yang cerdas. Maka pada pertengahan tahun 2011 muncul dan berkembanglah stand up comedy di Indonesia. Muncul dan berkembangnya stand up comedy di Indonesia diikuti dengan lahirnya berbagai komunitas stand up comedy, salah satunya komunitas stand up Indo Bekasi. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian pada komunitas stand up Indo Bekasi. Dalam hal ini peneliti memfokuskan kajian penelitian mengenai pertunjukan panggung dramaturgis bagi para komika di komunitas stand up Indo Bekasi. Penelitian ini menggunakan teori dramaturgi Erving Goffman sebagai kerangka analisisnya, karena dalam stand up comedy komika memainkan suatu peran untuk mendapatkan kesan yang diinginkan oleh komika dari penonton, dengan cara memainkan peran di panggung belakang dan panggung depan. Dalam memainkan peran ini, komika juga dibantu oleh tim agar pertunjukan berjalan dengan baik. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan penelitian kualitatif. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian fenomenologi. Informan dalam penelitian ini, yaitu para komika yang tergabung dalam tim Pride of Bekasi divisi satu komunitas stand up Indo Bekasi. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, kajian literatur dan dokumentasi. Berdasarkan hasil temuan lapangan diketahui bahwa para komika yang tergabung dalam komunitas ini ternyata memainkan pertunjukan panggung dramaturgis. Hal ini dapat diketahui dari sisi panggung belakang, para komika menunjukan sifat dan sikap asli mereka. Kemudian saat dipanggung depan untuk menunjang pertunjukan mereka, maka para komika menggunakan setting dan personal front, berupa appearance (penampilan) dan manner (gaya).