Stigmatisasi Difabel Daksa di Desa Karangkates Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang
Main Author: | Rahayu, SeptianaBudi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/122973/1/SEPTIANA_BUDI_RAHAYU_125120100111046_SOSIOLOGI.pdf http://repository.ub.ac.id/122973/1/Halaman_Persetujuan_dan_pengesahan.pdf http://repository.ub.ac.id/122973/2/Jurnal_Septiana_Budi_Rahayu_125120100111046.pdf http://repository.ub.ac.id/122973/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya jumlah difabel daksa di Desa Karangkates. Difabel daksa terlihat berbeda dari orang pada umumnya karena perbedaan bentuk maupun fungsi tubuh yang terlihat secara nyata. Adanya perbedaan tersebut menimbulkan stigma yang diberikan oleh orang – orang normal kepada para difabel daksa. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui proses terjadinya dampak stigmatisasi yang dialami oleh difabel daksa di Desa Karangkates Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan teori Erving Goffman sebagai kerangka analisisnya. Pemilihan teori ini dikarenakan munculnya suatu stigma berasal dari perbedaan yang dimiliki oleh difabel daksa. Stigma muncul akibat adanya perbedaan antara Virtual Social Identity dengan Actual Social Identity. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa stigma yang diberikan kepada difabel daksa adalah stigma aib, beban, aneh, memiliki kemampuan lebih rendah, dan susah mendapatkan jodoh. Stigma tersebut muncul karena adanya kesenjangan antara Virtual Social Identity yaitu bahwa semua anggota masyarakat mengharapkan semua orang memiliki bentuk dan fungsi tubuh secara normal, kemudian Actual Social Identity bahwa masih ada orang yang memiliki gangguan pada tubuhnya seperti difabel daksa. Selain itu, dari adanya stigma yang diberikan juga memberikan dampak kepada difabel daksa, baik dampak negatif maupun positif. Stigma dapat semakin bertambah apabila mereka memiliki karakter yang juga tidak disukai oleh masyarakat dan semakin berkurang apabila memiliki karakter baik maupun status sosialnya lebih tinggi di masyarakat.