Identitas Dan Kritik Sosial Pada Komunitas Wayang Beber Kota Di Solo

Main Author: EkoNingtias, Peni
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/122953/1/Skripsi_Peni_Eko_Ningtias_115120100111016_Sosiologi.pdf
http://repository.ub.ac.id/122953/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses terbentuknya Identitas Komunitas Wayang Beber Kota (WBK) beserta kritik sosial yang disampaikan oleh komunitas tersebut. Dalam proses pembentukan identitas komunitas WBK, identitas tersebut dikonstruksi melalui praktik diskursus. Adapaun fokus dari penelitian ini adalah menjelaskan proses pembentukan komunitas WBK dan kritik sosial yang disampaikan. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep dari Stuart Hall tentang representasi identitas. Identitas adalah apa yang melekat pada diri atau kelompok yang membedakannya dengan kelompok lain yang dikonstruksi melalui praktik diskursif. Sementara representasi adalah proses produksi dan pertukaran makna yang dilakukan oleh seseorang melalui bahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi dan audiovisual dan artefak. Sementara untuk analisis yang dipakai adalah analisis etnografi dari Spradley. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 2005-2006 muncul pertunjukan wayang beber yang bertajuk WBK (Wayang Beber Kota). WBK merupakan pertanda dari generasi baru dari pertunjukan wayang beber yang lahir di Kota Solo. Nama WBK merupakan simbol yang merepresentasikan identitas komunitas WBK yang membedakannya dengan pertunjukan wayang beber yang lain. Simbol tersebut secara filosofis tidak hanya merepresentasikan komunitas WBK yang lahir di daerah perkotaan tetapi juga merepresentasikan tentang identitas perlawanan yang mereka bangun. Bentuk perlawanannya adalah perlawanan simbolik yang dikomunikasikan melalui bahasa. Bahasa tersebut diantaranya berupa lakon, lagu dan tokoh yang merepresentasikan tentang kritik yang disampaikan kepada pemerintah maupun masyarakat.