Pilihan Rasional Buruh PHK PT Boma Bisma Indra dalam Mengelola Uang Pesangon (Studi Deskriptif Kualitatif pada Buruh PHK di Desa Karang Sentul, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan)

Main Author: Illiyah, Niswatin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/122923/1/NISWATIN_ILLIYAH_115120107111002_SOSIOLOGI.pdf
http://repository.ub.ac.id/122923/2/JURNAL_.pdf
http://repository.ub.ac.id/122923/
Daftar Isi:
  • PT Boma Bisma Indra Pasuruan mengalami masalah internal yang berdampak pada penurunan hasil industri dan kemudian mengeluarkan kebijakan dengan memutuskan hubungan kerja dengan karyawan. Setelah adanya pemutusan hubungan kerja dari PT Boma Bisma Indra Pasuruan, banyak buruh mendapatkan uang pesangon sebagai penunjang keberlangsungan hidup mereka sesuai dengan perjanjian kerja. Adanya uang pesangon mengakibatkan para buruh melakukan berbagai inovasi guna memanfaatkan uang pesangon. Pemanfaatan uang pesangon oleh para buruh yang terkena PHK adalah suatu pilihan rasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pilihan rasional pada buruh PHK PT Boma Bisma Indra dalam mengelola uang pesangon. Penelitian ini dilakukan pada buruh PHK di Desa Karang Sentul, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori pilihan rasional James Coleman. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive. Sedangkan proses pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data dilakukan dengan menggunakan triangulasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa buruh PHK merupakan aktor yang memiliki kuasa dan kepentingan. Kuasa dan kepentingan para buruh PHK sebagai aktor didukung oleh sumber daya yang dimiliki. Sumber daya yang dimiliki oleh buruh PHK adalah uang pesangon yang diberikan oleh perusahaan, skill berwirausaha, dan modal sosial. Buruh PHK memiliki sumber daya dan wewenang untuk mengontrolnya, namun mereka memiliki kekurangan sehingga tidak secara penuh dapat mengontrol sumber daya dan persaingan tersebut. Kekurangan tersebut diatasi dengan cara mempererat solidaritas dengan sesama buruh PHK. Buruh PHK memiliki kuasa/wewenang untuk menentukan pilhan rasional dalam pengelolaan uang pesangon secara baik. Dengan dibekali kemampuan, berkreatifitas, berinovasi, serta mampu memanfaatkan peluang untuk menciptakan tujuan yang diinginkan, buruh PHK mengambil pilihan rasional baik secara secara produktif yakni membuka usaha foto copy, membuka usaha material bangunan, membuka usaha kos-kosan, mengembangkan usaha toko, membuka usaha cattering makanan, konsumtif, yakni untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun investasi, yakni menginvestasikan uang pesangon di usaha mebel. Hal ini merupakan pilihan raisonal individu yang mengarah kepada suatu tujuan yang ditentukan oleh nilai.