Studi Persepsi Masyarakat Mengenai Korupsi Politik di Negara-negara Pecahan Uni Soviet (Studi pada 6 Negara Pecahan Uni Soviet tahun 1996)
Main Author: | Sawitri, HanaAnnecy |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/122899/1/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/122899/1/COVER_HANA.pdf http://repository.ub.ac.id/122899/2/KATA_PENGANTAR.pdf http://repository.ub.ac.id/122899/3/JURNAL_SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/122899/ |
Daftar Isi:
- Kasus korupsi bukan hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi juga dapat terjadi di seluruh belahan dunia. Mulai dari Asia, Eropa, Amerika, maupun Australia. Dari maraknya kasus korupsi di seluruh dunia inilah peneliti akan mencoba meneliti mengenai persepsi masyarakat mengenai korupsi. Untuk itu, peneliti akan membahas mengenai studi persepsi masyarakat mengenai korupsi politik di beberapa negara pecahan Uni Soviet. Negara-negara pecahan Uni Soviet terdiri dari 15 negara yaitu Estonia, Lithuania, Latvia, Georgia, Armenia, Moldova, Belarus, Azerbaijan, Rusia, Kazakhstan, Krygystan, Ukraina, Tajikistan, Uzbekistan, dan Turkmenistan. Namun dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti mengenai persepsi masyarakat mengenai korupsi politik di 6 negara pecahan Uni Soviet yaitu Belarus, Estonia, Georgia, Latvia, Moldova, dan Ukraina khususnya pada tahun 1996. Data dikumpulkan dari salah satu lembaga survey dunia yaitu World Value Survey (WVS). WVS merupakan lembaga survey yang mensurvey beberapa negara di dunia dalam bidang ekonomi, politik dan sosial-budaya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif-eksplanatif dengan paradigma post-positivistik. Untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah, peneliti menggunakan analisis korelasi, analisis faktor, dan analisis regresi. Dari hasil analisis masing-masing Negara, persepsi masyarakat mengenai korupsi tidak begitu memberikan pengaruh terhadap kekuasaan pemerintah, sistem politik, dan demokrasi negara. Untuk kekuasaan pemerintah, persepsi korupsi memberikan pengaruh paling besar pada negara Latvia dengan nilai 5,5%, sistem politik sebesar -50,4% untuk negara Georgia, dan demokrasi negara sebesar 6,6% di Negara Estonia dan Latvia. Sedangkan, untuk analisis regresi keenam negara, variabel yang paling mempengaruhi persepsi korupsi adalah jenis kelamin dan pendidikan. Kemudian, persepsi korupsi memiliki pengaruh sebesar 20,6% terhadap sistem politik, 10,9% terhadap kekuasaan pemerintah, dan 3,5% terhadap demokrasi negara.