Pilihan rasional Petani Tambak dalam Kasus Pembebasan Lahan pada Megaproyek JIIPE (Studi Kasus di Desa Manyarsidorukun dan Manyarejo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik)

Main Author: Permatasari, AyudyahPutri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/122880/1/Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/122880/1/lembar_pengesahan.pdf
http://repository.ub.ac.id/122880/2/jurnal_pdf.pdf
http://repository.ub.ac.id/122880/3/Lampiran.pdf
http://repository.ub.ac.id/122880/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini mengkaji tentang proses terbentuknya pilihan rasional petani dalam menjual tambaknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses terbentuknya pilihan rasional petani tambak dalam menjual tambaknya. Hal lain yang juga dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai pilihan alternatif petani pasca menjual tambak, serta rasionalitasnya dalam menentukan pilihan alternatif tersebut. Penelitian ini menggunakan teori pilihan rasional dari James S. Coleman sebagai pisau analisis, yang mana teori ini mengatakan bahwa individu melakukan tindakan yang selalu mengarah pada tujuannya. Selanjutnya individu dibahasakan oleh Coleman dengan aktor. Lalu memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujannya tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dimana kasus yang diteliti adalah kasus pembebasan lahan di Desa Manyarsidorukun dan Manyarejo yang didalamnya terlibat secara langsung petani tambak. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan, diantaranya adalah: Petani memiliki tujuan dengan menggarap tambaknya, yaitu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Karena menurunnya produktifitas tambak, petani memutuskan untuk menjual tambaknya agar tetap bisa memenuhi kebutuhan ekonominya. Faktor lain yang menjadi pertimbangan bagi petani dalam menentukan keputusan menjual tambak adalah: faktor dorongan saudara petani yang mendesak untuk segera menjual tambak, faktor menurunnya produktifitas tambak, serta faktor tingginya harga tawar yang diberikan oleh pembeli. Temuan lainnya adalah petani memilih dua alternatif pilihan pasca menjual tambak, yaitu investasi tanah dan kembali bertani dengan membeli tambak lagi. Tujuannya adalah untuk melanjutkan pekerjaannya, karena menurut petani, kerja bertani adalalah pekerjaan yang membawa kedamaian meskipun hasilnya tidak menentu dan tidak dapat diandalkan.