Sorong Serah Aji Krame (Studi Etnografi Aktivitas Adat Sorong Serah Aji Krame, Pada Masyarakat Suku Sasak )
Daftar Isi:
- Tradisi Sorong serah aji krame adalah tradisi yang dilakukan untuk serah terima Aji krame (harga jiwa masyarakat suku Sasak) serta menyelesaikan perkara adat akibat melangsungkan pernikahan dengan cara nikah lari (merariq). Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih jauh makna-makna yang terkandung dalam tradisi tersebut, yang kemudian akan dianalisis dengan menggunakan teori komunikasi persepektif Asia. Paradigma penelitian ini menggunakan paradigm interpretatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Metode penelitian menggunakan etnografi yang lebih menspesifikkan kepada perilaku masyaakat pada Sorong serah aji krame pada masyarakat suku Sasak Montong Bile, Desa Sukaraja Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan, secara umum adat merariq menghasilkan pola komunikasi untuk menyelesaikan peristiwa pernikahan lari di masyarakat suku Sasak, dengan kemunculan pamong adat sebagai tokoh sentral penyelesain konflik. Kemudian pada saat sorong serah Aji krame, terdapat nilai-nilai keluhuran berupa spiritualitas, penghormatan, serta terdapat makna verbal dan nonverbal diantara pelaku-pelakunya. Miike (2002,) menjelaskan salah satu tujuan komunikasi masyarkat Asia adalah untuk menciptakan keharmonisan. Keheramoniasn berarti perilaku masyarakat Asia cenderung untuk berusaha mencapai keseimbangan. Sama halnya dengan perilaku masyarakat Suku Sasak terlihat dari aktivitas sorong sera haji krame yang berfungsi untuk mengharmoniskan masyarakat suku Sasak yang berkonflik akibat merariq.