Analisis Pengendalian Kualitas Jagung Pipil Pakan Ternak Menggunakan Metode Six Sigma (Studi Kasus Pada Pt. Seger Agro Nusantara)
Main Author: | Shabrina, Fildzah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12285/1/FILDZAH%20SHABRINA.pdf http://repository.ub.ac.id/12285/ |
Daftar Isi:
- Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman musiman yang dimanfaatkan bijinya. Jagung digunakan untuk bahan baku industri makanan, konsumsi langsung manusia dan terbesar untuk bahan baku industri pakan ternak. Untuk menghasilkan jagung pipil yang memiliki tingkat kecacatan yang rendah maka harus memperhatikan proses pasca panennya. Proses pengeringan merupakan salah satu proses yang dapat menyebabkan cacat fisik pada jagung. Jika proses pengeringan dilakukan kurang maksimal akan menyebabkan kandungan kadar air masih tinggi sehingga akan menurunkan kualitas biji jagung serta akan mengakibatkan pipilan jagung berwarna kuning pucat, masih terdapat tumpi dan janggel serta biji mati dan jamur. Penelitian mengenai Analisis Pengendalian Kualitas Jagung Pipil dengan Menggunakan Metode Six Sigma di PT. Seger Agro Nusantara dilakukan agar dapat menganalisis kecacatan produk dan memperbaiki kualitas jagung pipil. Dengan cara meningkatkan kualitas grade b dan mengurangi kuantitas grade b- dan c. Karena menurut data produksi yang didapatkan kualitas jagung grade b- dan c masih cukup banyak presentasenya tiap tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengeringan jagung pipil, menganalisis faktor penyebab kecacatan pada jagung pipil serta merumuskan usulan perbaikan untuk mengurangi jumlah kecacatan jagung pipil di PT. Seger Agro Nusantara. Penentuan lokasi penelitian di PT. Seger Agro Nusantara Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat dilakukan secara purposive. Pengambilan data dilakukan mulai dari 8 Januari - 22 Januari 2018. Penentuan responden sebagai key informant dilakukan secara purposive sampling. Key informant pada penelitian ini adalah pimpinan perusahaan, supervisor quality control & warehouse, serta staf quality control lapangan. Metode analisis data adalah analisis deskriptif untuk menjelaskan sistem pengendalian kualitas yang diterapkan serta metode Six Sigma yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu Define, Measure, Analyze, dan Improve untuk mengetahui level sigma dan usulan perbaikan untuk perusahaan. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Peta Proses Operasi, diagram Input Process Output (IPO), diagram pareto dan diagram fishbone (tulang ikan). Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui proses pengeringan yang dilakukan oleh PT. Seger Agro Nusantara telah sesuai dengan prosedur perusahaan atau tidak. Data hasil produksi jagung pipil tahun 2017 sebanyak 83.750 ton, yang mengalami kecacatan sebanyak 19.679 ton. Jumlah cacat yang paling banyak dari tiga jenis kecacatan yaitu warna jagung kuning pucat sedangkan jumlah kecacatan yang paling sedikit terdapat tumpi dan janggel. Nilai DPMO yang cukup tinggi sebesar 105000, yang berarti bahwa dari satu juta kesempatan yang ada akan terdapat 105000 kemungkinan mengalami kecacatan. Setelah mendapatkan nilai DPMO dan nilai level sigma, maka dapat diketahi nilai ii final yield. Perhitungan final yield untuk proses pengeringan jagung pipil pakan ternak di PT. SAN adalah 79%. Hal ini menunjukan bahwa kapabilitas sigma dari proses pengeringan jagung pipil tersebut telah memenuhi standar final yield Indonesia. Level sigma proses pengeringan jagung pipil untuk jenis kecacatanya mempunyai kapabilitas level sigma yang masih rendah yaitu sebesar 2,76667 atau dapat dikategorikan rata-rata industri Indonesia. Level sigma tersebut mengindikasikan bahwa perlunya perbaikan secara berlanjut untuk mencapai 6-Sigma. Usulan perbaikan yang diberikan untuk mengurangi jumlah kecacatan, antara lain adalah melakukan pengeringan yang maksimal (menggunakan lantai jemur) terhadap jagung pipil yang masih basah, melakukan perawatan dan perbaikan pada chain serta blower dan aspirator, melakukan evaluasi untuk karyawan untuk mengurangi kelalaian dan membuat (Standar Operating Procedures) SOP yang lebih terperinci.