Pengaruh Suplementasi Tepung Jintan Hitam (Nigella Sativa) Terhadap Penampilan Produksi Ayam Pedaging

Main Author: Saputra, Diego Ardian Rahayu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12282/1/Diego%20Ardian%20Rahayu%20Saputra.pdf
http://repository.ub.ac.id/12282/
Daftar Isi:
  • Ayam pedaging dikenal dengan sebutan broiler karena merupakan strain hasil budidaya teknologi modern yang mempunyai karakteristik ekonomis dengan ciri khas pertumbuhan yang cepat, konversi pakan rendah dan dapat dikonsumsi pada usia relatif muda sehingga periode pemeliharaan lebih cepat dan efisien serta daging yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik. Pakan unggas umumnya mengandung antibiotik tetapi mulai tahun 2017 penggunaan antibiotik dilarang sehingga harus mencari alternatif lainnya. Jintan hitam atau yang dikenal dengan nama black cumin (Nigella sativa) tergolong dalam famili Ranunculacea dan merupakan tanaman herbal yang kaya akan manfaat dan khasiat. Jintan hitam mempunyai senyawa aktif, diantaranya thymol, thymoquinone, thymohydroquinone, dithymoquinone and carvacol. Jintan hitam mempunyai kemampuan sebagai antivirus, antifungi, antibakteri, antihipertensi, antiparasit, antitumor dan mampu menstimulasi konsumsi pakan. Suplementasi tepung jintan hitam dalam pakan diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif pengganti antibiotik dan mampu meningkatkan penampilan produksi ayam pedaging. Penelititan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi tepung jintan hitam dalam pakan terhadap penampilan produksi ayam pedaging, meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan (PBB), konversi pakan dan income over feed cost (IOFC). Penelitian dilaksanakan selama 35 hari, yaitu pada bulan Desember 2017 – Januari 2018, bertempat di Peternakan Bapak Samsul yang beralamatkan di Dusun Bunder, Desa Ampeldento, Karangploso. Analisis proksimat pakan basal dan tepung jintan hitam (Nigella sativa) dilakukan di Lokasi Penelitian Sapi Potong, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Materi yang digunakan dalam penelitian menggunakan 192 ekor DOC (Day Old Chick) strain Lohmann yang diproduksi PT. Japfa Comfeed Indonesia tanpa membedakan jenis kelamin (unsex). Rata-rata bobot badan DOC 36,85 ± 2,35 dengan koefisien keragaman 6,37%. Kandang yang digunakan sebanyak 24 petak dengan ukuran 100 x 100 cm dan setiap petak berisi 8 ekor ayam. Bahan pakan yang digunakan terdiri dari jagung kuning, tepung ikan, bungkil kedelai, bekatul, minyak, lisin, metionin dan tepung jintan hitam. Penelitian menggunakan 4 perlakuan dengan 6 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan meliputi P0 : pakan control (tanpa penambahan tepung jintan hitam), P1 : Pakan basal + tepung jintan hitam 2%, P2 : Pakan basal + tepung jintan hitam 4%, P3 : Pakan basal + tepung jintan hitam 6%. Data hasil penelitian ditabulasi dengan progam Ms. excel, selanjutnya data diolah dengan analysis of varians (ANOVA) dari Rancangan Acak Lengkap (RAL). Apabila terdapat perbedaaan diantara perlakuan dilanjutkan dengan Uji Jarak Nyata Duncan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan dan memberika pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap pertambahan bobot badan, konversi pakan dan IOFC. Rata-rata konsumsi pakan (g/ekor) berturut-turut dari yang tertinggi yaitu P0 (1981,02 ± 100,19), P3 (1850,13 ± 135,80), P1 (1850,13 ± 104,79) dan P2 (1849,28 ± 73,26). Rataan bobot badan (g/ekor) berturut-turut dari yang tertinggi yaitu P1 (1176,69 ± 46,73), P0 (1159,51 ± 43,99), P2 (1047,71 ± 59,09) dan P3 (1033,71 ± 57,19). Rataan konversi pakan berturut-turut dari yang terendah yaitu P1 (1,55 ± 0,08), P0 (1,65 ± 0,06), P2 (1,70 ± 0,06) dan P3 (1,72 ± 0,02). Rataan IOFC (Rp/ekor) berturut-turut dari yang tertinggi yaitu P0 (12386,56 ± 680,66), P1 (11183,36 ± 1067,27), P2 (6414,33 ± 738,34) dan P3 (3873,67 ± 270,05). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suplementasi tepung jintan hitam dalam pakan dapat meningkatkan pertambahan bobot badan dan menurunkan konsumsi pakan, konversi pakan dan IOFC. Penggunaan tepung jintan hitam sebanyak 2% memberikan penampilan produksi terbaik ditinjau dari pertambahan bobot badan, konversi pakan dan income over feed cost (IOFC). Perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait penggunaan tepung jintan hitam dengan taraf 2% pakan dapat digunakan sebagai feed additive alternatif pengganti antibiotik.