Perlawanan Masyarakat Pada Konflik Penambangan Pasir Besi Ilegal (Studi Kasus Di Desa Selok Awar-Awar Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang)
Main Author: | Harfianto, AdityaPandu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/122722/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini menjelaskan tentang bentuk perlawanan masyarakat dalam konflik yang terjadi di Desa Selok Awar-awar antara aktor yang berkepentingan melawan masyarakat Desa Selok Awar-awar. Konflik ini dipicu adanya penambangan pasir besi ilegal di pesisir Pantai Watu Pecak yang berakibat kerusakan lingkungan khususnya rusaknya lahan persawahan masyarakat. Lahan persawahan masyarakat rusak akibat air laut menggenangi sawah karena terkikisnya pantai akibat penambangan ilegal. Bermula dengan kedok pembangunan wisata wahana air di Pantai Watu Pecak, pihak berkepentingan menggunakan alasan tersebut untuk melakukan penambangan pasir ilegal yang akhirnya menimbulkan konflik dengan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penulisan eksplanatif. Penelitian ini menemukan dalam perlawanannya masyarakat terbagi menjadi dua bentuk perlawanan, yaitu perlawanan terbuka dan tertutup. Terdapat dua perbedaan dasar perlawanan yang mencolok antara perlawanan terbuka dan perlawanan tertutup dimana perlawanan tertutup lebih kepada untuk mempertahankan eksistensi masyarakat agar tetap bisa bertahan, sedangkan perlawanan terbuka lebih kepada untuk meruntuhkan dominasi penguasa untuk menyelesaikan konflik.