Representasi Maskulinitas Dalam Video Klip Lagu Pop (Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Video Klip If I Were A Boy Dari Beyonce)
Daftar Isi:
- Seni musik adalah suatu hasil karya seni berupa bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur pokok musik yaitu irama, melodi, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu serta ekspresi sebagai suatu kesatuan (Jamalus, 1988, h.1). Lagu If I Were a Boy terdapat tanda yang dapat dikaitkan dengan kehidupan sosial, dengan kata lain akan mengaitkan lagu If I Were a Boy milik Beyonce dengan kehidupan sosial mengenai pengalaman, isi hati, dan sifat seorang perempuan yang sedang terjadi dengan maskulinitas yang terkandung pada video klip. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna pesan yang terkandung dalam video klip If I Were a Boy dan untuk mengetahui sosok laki-laki ideal yang diinginkan tokoh utama. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan semiotika milik Roland Barthes. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah teknik observasi dan dokumentasi. Jenis observasi yang digunakan adalah oservasi non-partisipan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna laki-laki ideal menurut tokoh utama dalam video klip lagu if I were a Boy yang diperagakan oleh Beyonce yaitu dengan menghargai masakan istri, menempatkan sikap antara istri dan rekan kerja, bisa membagi waktu antara teman dan keluarga, mengangkat telepon ketika dihubungi dan setia. Eddie ditampilkan sebagai sosok maskulin dibuktikan dengan penggambaran ketika ia mengenakan seragam polisi, memegang pistol dan menembak, dan menangkap penjahat di kota. Maskulin merupakan sifat yang menurun menjadi patriarki. Perilaku yang dilakukan Eddie kepada Beyonce dalam vide klip lagu tersebut merupakan tindakan yang tidak baik bagi perempuan. Karena Eddie adalah laki-laki dan menganggap dirinya sosok yang maskulin dan ia memiliki sikap yang patriarkis, ia menganggap bahwa sikap tersebut dapat dimaklumi oleh kaum perempuan. Sedangkan Beyonce sebagai perempuan dan sosok feminis, ia menginginkan adanya kesetaraan gender dimana laki-laki tidak memperlakukan perempuan semena-mena hanya karena memandang fisik dan kodrat bahwa perempuan lemah.