Konstruksi Sosial Pengetahuan Tentang Tradisi Ziarah Petilasan (Studi Pada Tradisi Ziarah Petilasan Sunan Kalijaga Bagi Warga Desa Dan Peziarah Di Gunung Surowiti Panceng Gresik)
Main Author: | Sa`adah, Alimahtus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/122565/1/Konstruksi_Sosial_Pengetahuan_Tentang_Tradisi_Ziarah_Petilasan_%28Studi_Pada_Tradisi_Ziarah_Petilas.pdf http://repository.ub.ac.id/122565/ |
Daftar Isi:
- Ziarah merupakan suatu tradisi yang melekat pada lanskap masyarakat Indonesia. Ziarah merupakan suatu upacara atau tradisi adat yang telah terjadi secara turun-temurun yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia, khususnya pada masyarakat pedesaan. Secara umum kegiatan ziarah yakni melakukan ritual pemanjatan do’a kepada Tuhan, mendo’akan leluhur atau orang-orang yang telah meninggal. Kegiatan ziarah tidak hanya dilakukan pada makam-makam keramat atau biasa disebut sebagai ziarah kubur, akan tetapi juga pada petilasan atau tempat yang dipercayai sebagai tempat orang-orang terdahulu yang melakukan kegiatan pertapaan atau hal lainnya sehingga dianggap sebagai tempat keramat. Tradisi ziarah mengarahkan masyarakat Indonesia dalam konteks ini adalah warga Desa Surowiti dan peziarah yang mendatangi Petilasan Sunan Kalijaga membentuk sebuah konstruksi sosial pengetahuan tentang tradisi ziarah petilasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguraikan dan menjelaskan warga desa Surowiti serta peziarah dalam menkonstruksi sosial pengetahuan tentang tradisi ziarah ke Petilasan Sunan Kalijaga dan untuk memperoleh pemahaman tentang dialektika pengetahuan warga desa Surowiti dan peziarah mengenai tradisi ziarah Petilasan Sunan Kalijaga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data melalui 4 (empat) tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi/penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konstruksi sosial pengetahuan yang terjadi antara warga desa dan peziarah tentang tradisi ziarah petilasan Sunan Kalijaga mengalami suatu perbedaan pendapat tentang kegunaan petilasan. Adanya anggapan bahwa petilasan adalah selain tempat untuk berziarah memanjatkan do’a juga dapat digunakan untuk mencari berkah atau pesugihan. Secara eksternalisasi masyarakat yang datang baik warga desa dan peziarah pada petilasan adalah untuk melakukan atau melestarikan suatu acara adat yakni ritual do’a dan ziarah yang telah terjadi secara turun temurun. Sedangkan secara objektivasi kegiatan ziarah tersebut telah menstimulus masyarakat dan menjadi kegiatan sehari-sehari. Lebih lanjut internalisasi terjadi karena kegiatan ziarah telah diterima oleh warga surowiti dan masyarakat luas sehingga mejadi sebuah kebiasaan atau tradisi. Dialektika yang terjadi antara warga desa dan peziarah menunjukkan bahwa tradisi berziarah memang sama-sama dilakukan baik oleh warga desa sendiri dan peziarah yang datang, namun adanya anggapan yang berbeda mengenai petilasan mengakibatkan tujuan dari peziarah dan warga desa yang melakukan ritual do’a mengalami perbedaan persepsi. Pergeseran pendapat mengenai petilasan dimana sejatinya sebagai tempat berdo’a menjadi dipersepsikan sebagai tempat mencari berkah dan pesugihan.