Strategi Entertainment Education Media Kampanye Sosial Program Perlindungan Perempuan (Studi Kualitatif Deskriptif Kampanye Penyadaran Publik Pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Lumajang T

Main Author: Selfiana, Dilla
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/122563/1/STRATEGI_ENTERTAINMENT_EDUCATION_MEDIA_KAMPANYE_SOSIAL_PROGRAM_PERLINDUNGAN_PEREMPUAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/122563/2/Skripsi_PDF.pdf
http://repository.ub.ac.id/122563/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan strategi Entertainment Education pada media yang digunakan Dinas Pemberdayaan Kabupaten Lumajang dalam mensukseskan kampanye sosial program perlindungan perempuan di kabupaten Lumajang. Strategi Entertainment Education pada penelitian ini dengan menggunakan media pertunjukan rakyat. Media rakyat merupakan produk-produk kebudayaan lokal, kaya akan simbol-simbol budaya, dekat dengan masyarakat bawah dan mereka mempunyai potensi besar untuk bergabung dengan media massa modern. Strategi Entertaiment Education digunakan untuk menggabungkan isi pesan program pelindungan perempuan dengan hiburan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara semiterstruktur dan dokumentasi. Informan untuk penelitian ini adalah pihak yang terkait dalam perancangan stratetgi Entertaiment Education . Hasil dari penelitian ini, yaitu strategi entertainment education digunakan pada media pertunjukan rakyat dengan drama lawakan mengutamakan tiga aspek yaitu, pesan, media yang digunakan dan target audiens. Media pertunjukan rakyat tersebut memiliki alur cerita mulai dari permasalahan apa saja yang terjadi, penyebab dari permasalahan tersebut, akibat dari permasalahan, hingga penyelesaian yang ditawarkan oleh pemerintah. Pada perancangan strategi entertainment education Dinas Pemberdayaan Masyarakat kabupaten Lumajang melakukan konstruksi pesan dengan menunjukkan sikap kekerasan yang dilakukan menggunakan pemaknaan dari dialog bukan melalui adegan fisik.