Daftar Isi:
  • English First adalah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang pendidikan bahasa Inggris yang berasal dari Swedia dan telah mendirikan cabang di 112 negara yang tersebar di benua Amerika, Asia, dan Eropa. Sebagai perusahaan multinasional, English First harus mengirimkan sumber daya manusia yang dimilikinya untuk penugasan internasional demi merealisasikan visi cabang perusahaan di negara lain (ekspatriat). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana konflik komunikasi antarbudaya terjadi antara ekspatriat yang ditugaskan ke negara lain sebagai penutur asli Bahasa Inggris, dengan staff lokal dalam organisasi multinasional English First Malang. Fenomena konflik antar budaya yang terjadi di English First ini kemudian menjadi fokus peneliti untuk melihat dan mengidentifikasi konflik yang disebabkan oleh perbedaan budaya yang ada dalam lingkungan organisasi. Penelitian mempergunakan konsep dimensi budaya oleh Hofstede (1970) dimana adanya dimensi budaya yang mempengaruhi perilaku, dan Edward T. Hall (1959) mengenai perbedaan pola komunikasi High Context Culture dan Low Context Culture. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian dipilih dengan cara purposive sample. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipan dan wawancara semi terstruktur. Peneliti berperan sebagai instrumen penelitian dengan menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data model Miles dan Huberman (1994) yaitu dengan langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akar dari konflik yang terjadi di English First Malang adalah budaya nasional yang mempengaruhi budaya organisasi. Konflik sebagai manifestasi dari perbedaan budaya dalam organisasi multinasional English First Malang. Adanya perbedaan dimensi budaya antara staff lokal dan native teacher, perbedaan kontekstual antara budaya dominan dan budaya pendatang, dan adanya hambatan bahasa menjadi penyebab adanya konflik antar kelompok dalam English First Malang. Oleh karena itu pemahaman komunikasi antarbudaya sangat penting dalam kelangsungan organisasi multinasional.