Daftar Isi:
  • Pilgub DKI Jakarta akan berlangsung pada tahun 2017, Pilgub ini dilaksanakan karena masa jabatan Gubernur DKI Jakarta akan segera habis. Pilkada DKI merupakan cerminan pilkada di daerah lain, oleh sebab itu berita perkembangan pilkada ini menjadi headline dalam berbagai media online maupun cetak. Tercatat pada bulan Mei 2016 di detik.com 38 berita tentang Pilgub DKI dan 34 di kompas.com. kedua media online ini sering mempublikasikan berita yang sama namun berbeda penggunaan kata, struktur kaliamat dll. Realitas yang ditampilkan media adalah realitas yang sudah diseleksi menjadi realitas tangan kedua (second hand reality). Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengungkapa bagaimana media kompas.com dan detik.com membingkai (frame) berita Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilgub DKI 2017? Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, tujuannya agar mendapatkan deskripsi atau gambaran yang lengkap pembingkaian berita Ahok pada Pilgub DKI 2017. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Dokumen disini adalah berita-berita Pilgub yang dipilih peneliti berjumlah 6 berita dari masing-masing media online kompas.com dan detik.com di hari yang sama. Analisis framing yang di gunakan adalah model Zhongdang Pan dan General M. Kosicki. Model framing Pan Kosicki mengutamakan empat struktur analisis yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaaan anatar kedua media online kompas.com dan detik.com, pada detik.com terlihat penggunaan bahasa lebih ringan dan provokatif. Berbeda dengan detik, kompas lebih formal, santun dantidak berpihak pada pihak-pihak tertentu.