Efektivitas Kebijakan Relokasi Pedagang Kaki Lima (Pkl) Dalam Perspektif Good Governance Di Kabupaten Sidoarjo (Studi Relokasi PKL Di Terminal, Pasar Krian, Dan Pasar Baru Krian)
Main Author: | Anggarwati, FalahSulthanah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/122525/1/gabungan_lembar_awal.pdf http://repository.ub.ac.id/122525/2/ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/122525/3/JURNAL_EFEKTIVITAS_KEBIJAKAN_RELOKASI_PEDAGANG_KAKI_LIMA.pdf http://repository.ub.ac.id/122525/3/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/122525/4/Cover.pdf http://repository.ub.ac.id/122525/ |
Daftar Isi:
- Pedagang kaki lima (PKL) merupakan usaha sektor informal yang tidak jarang menimbulkan masalah di perkotaan. Seperti halnya PKL di Terminal dan Pasar Krian, keberadaan mereka di anggap telah mengganggu ketertiban dan kebersihan kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kebijakan relokasi PKL di Terminal dan Pasar Krian serta faktor-faktor yang mempengaruhi bertambahnya jumlah PKL di setiap tahun. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini adalah di terminal dan pasar Krian serta Pasar Baru Krian sebagai tempat relokasi PKL. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan relokasi PKL di terminal dan pasar Krian di lihat dari pelaksanaanya dikatakan efektif karena tujuan dari kebijkan tercapai yaitu menciptakan kawasan bebas PKL. Jadi jika dilihat dari segi pelaksanaanya dengan beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakan tersebut seperti sikap pelaksana, komunikasi, sumber daya, serta kepatuhan dan daya tanggap kelompok sasaran, maka kebijakan relokasi tersebut sudah efektif. Kemudian faktor-faktor yang menyebabkan bertambahnya jumlah PKL di setiap tahunnya yaitu banyaknya pendatang dari desa yang menyebabkan meningkatnya jumlah tenaga kerja sedangkan lapangan pekerjaan di sektor informal kurang, pendidikan masyarakat yang relatif rendah menyebabkan mereka memilih untuk bekerja di sektor informal.