Kajian Electronic Voting Pada Pemilihan Umum Di Indonesia
Main Author: | Karim, MuhammadIchsan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/122507/1/Jurnal_Muhammad_Ichsan_Karim_125120501111018.pdf http://repository.ub.ac.id/122507/2/Skripsi_Muhammad_Ichsan_Karim_125120501111018.pdf http://repository.ub.ac.id/122507/ |
Daftar Isi:
- Pemilihan umum merupakan bagian yang tidak terpisah dari demokrasi di Indonesia. Sistem pemungutan suara biasanya dilakukan oleh masyarakat menggunakan kertas sebagai media pemilu. Tapi penggunaan kertas sebagai media dalam pemilihan umum, menimbulkan banyak masalah, seperti kertas yang rusak, pemborosan kertas karena tidak terpakai, rekapitulasi berjenjang dan manipulasi hasil suara. Di sisi lain, kemajuan teknologi adalah sebuah ide dan terobosan yang dapat diterapkan di pemilihan umum. Pemungutan suara elektronik adalah salah satu solusi dalam pemilihan umum yang diadopsi oleh teknologi. Dalam demokrasi, sistem pemilu elektronik adalah bentuk dari rekayasa politik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pemilu. Rekayasa politik itu sendiri didefinisikan sebagai jalur alternatif yang dapat diambil untuk mendapatkan tujuan politik yang positif. Dengan menggunakan teori demokrasi dan metode deskripsi kualitatif, pemungutan suara elektronik dapat dilihat sebagai terobosan dalam hal perekayasaan pemilu. Pada praktik pemilu elektronik di Indonesia membutuhkan kerjasama dari berbagai lembaga negara terkait terutama seperti KPU, BPPT, dan pemasok perangkat sebagai eksekutor. Sistem yang baru dan pelaksanaan multi-sektoral memberikan tantangan yang harus dijawab. Setelah mampu menjawab tantangan tersebut, pelaksanaan pemungutan suara elektronik membutuhkan dukungan dari pemangku kepentingan untuk keberhasilan sistem baru ini. Indonesia sendiri saat ini belum mengimplementasikan sistem tersebut, oleh karena itu perlu dikaji lebih dalam sebagai solusi dalam pemilihan umum. Selain itu, ada contoh dalam pemilihan kepala desa di Jembrana, Bali dan pemilihan umum di India yang telah menerapkan sistem ini dan hasilnya relatif berhasil.