Daftar Isi:
  • Penelitian ini berfokuskan pada tata kelola pengorganisasian desa wisata, yaitu pada Kampung Wisata Kungkuk di Dusun Kungkuk, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif-kualitatif. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui tata kelola desa wisata yang dikelola oleh organisasi masyarakat local setempat. Serat mengetahui factor pendukung dan penghambat dalam menjalankan kegiatan pariwisata. Dalam penelitian ini menggunakan teori organisasi milik Ernest Dale dan konsep manajemen organisasi menurut George R.Terry. Konnsep tersebut menawarkan aspek-aspek penting dalam proses organisasi yang baik dan benar di antaranya ,sebuah organisasi harus memiliki fungsi POAC, yaitu planning, organizing, actuating, controlling. Dalam pembahasan mengenai tata kelola desa wisata di Kampung Wisata Kungkuk, peneliti mengaplikasikan dengan konsep POAC dan lima pengorganisasian menurut Ernest Dale. Dimana organisasi yang baik akan memperhatikan fungsi dan langkah untuk dapat mencapai tujuan organisasi tersebut. Peneliti menggunakan tiga metode yang di gunakan dalam pengumpulan data, yaitu : metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) dalam pengelolaan KWK , organisasi KWK belum memenuhi fungsi ke organisasian secara keseluruhan. Namun untuk mencapai kesempurnaan , organisasi KWK sedang mengalami proses pembenahan di dalam internalnya, yaitu melalui pembenahan dalam divisinya seperti evaluasi kerja , karna masih belum adanya kelengkapan syarat untuk menjadi sebuah organisasi yang baik , seperti belum adanya divisi yang lengkap sehingga masih terjadi satu orang merangkap berbagai pekerjaan. Sehingga menimbulkan dominasi figur dalam pengelolaan KWK; (2) factor pendukung dari tata kelola KWK adalah adanya dukungan dari masyarakat setempat yang bergerak secara aktif dalam pengembangan desa wisata, tak hanya itu KWK juga mendapatkan dukungan dari pemerintah desa ataupun kota untuk menjadi desa wisata yang berkembang, sementara factor penghambatnya adalahminimnya ilmu organisasi yang dimiliki oleh para anggota sehingga terjadi dominasi figur, selain itu keterbatasan dana untuk pengembangan wisata KWK, danminimnya kemapuan SDM untuk mengembangkan organisasi.